Sedang Dibuat, Kapal Tongkang Meledak
- VIVA.co.id/Yandi Deslatama
VIVA.co.id – Kapal Tongkang Kendhaga Nusantara 14 yang meledak dan mengakibatkan lima pekerjanya meninggal dunia, proses pembuatannya telah mencapai 90 persen.
"Yang memicu ledakan masih kita dalami. Proses pembuatan kapal informasi sudah 90 persen," kata AKBP Raden Romdhon Natakusumah, Kapolres Cilegon, Banten, Sabtu, 12 Agustus 2017.
Selain itu, adik dari Dimyati Natakusumah, politisi PPP, ini menjelaskan bahwa aparat kepolisian akan menyelidiki terkait izin dan Standard Operating Procedure (SOP) pembuatan kapal di PT Krakatau Shipyard yang berlokasi di Kampung Gondaran, Desa Pulo Ampel, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Banten.
"Akan kita dalami lagi masalah perizinan, koordinasi dengan KSOP (Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan), bagaimana proses dari pekerjaan ini. Karena kita ketahui ini galangan kapal yang dibuat dari Kemenhub, di sini sejak dua tahun yang lalu," jelasnya.
Pada saat polisi datang ke lokasi kejadian, ditemukan dua orang korban jiwa yang berada di dalam kapal dan di luar kapal. Selebihnya telah dibawa oleh pihak perusahaan ke RSUD Cilegon.
Perlu diketahui bahwa pada Jumat, 11 Agustus 2017, sekitar pukul 08.00 WIB (sebelumnya diberitakan pukul 10.00 WIB) terjadi ledakan di Kapal Tongkang Kendhaga Nusantara 14 yang termasuk kapal tipe kontainer 100 terus pesanan Kemenhub pada di Dirjen Perhubungan Laut (Hubla) yang berasal dari tabung gas pengelasan.
Pesanan kapal tersebut dimaksudkan untuk mendukung tol laut di wilayah Timur Indonesia. Lokasi ledakan berada di Blok 6. Suara ledakan terdengar hingga radius 2 kilometer dan material kapal hingga tabung gas terlempar hingga 500 km.
Berikut daftar nama korban jiwa:
1) Udin (30 tahun), Alamat Cilegon
2) Ifon Efendi (25), Alamat Kampung Ambaru
3) Yadi, alamat Sumuranja
4) Supri (30), Alamat Puloampel
5) Misri (50) Alamat Kedungsoka.
Korban Luka:
1) Ali, luka berat
2) Dani, luka ringan
3) Asmara, luka berat
4) Rusman, luka berat.