JK Nilai Negara ASEAN Tak Kompak soal Laut China Selatan

Laut Natuna Utara di peta baru Indonesia. Kawasan ini sebelumnya dikenal sebagai Laut China Selatan dalam peta dunia.
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta

VIVA.co.id – Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut sejumlah negara yang tergabung dalam Association of Southeast Asian Nations atau ASEAN belum memiliki sikap seragam soal status Laut China Selatan yang diklaim milik Tiongkok.

Menurut JK, perbedaan sikap anggota perhimpunan bangsa-bangsa se-Asia Tenggara itu ditengarai oleh pengaruh dari luar terhadap mereka yang ada di ASEAN.

"Ada pengaruh-pengaruh dari negara luar, sehingga terjadi perbedaan pandang," kata JK di kantor Wakil Presiden, Selasa, 8 Agustus 2017.

"Tapi itu tidak besar perbedaannya, karena banyak negara juga yang terlibat seperti Filipina, Vietnam, itu terlibat juga dalam masalah-masalah itu," tutur Wapres.

Di bagian lain, JK menyebut secara keseluruhan negara ASEAN tetap memiliki kesamaan sikap khususnya yang berkaitan dengan bidang ekonomi dan keamanan. Ini ditunjukkan dengan telah terbentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN, serta kebersamaan dalam menumpas ancaman teroris di kawasan.

Dan kini, sebagai salah satu negara ASEAN, Indonesia selalu mendorong ASEAN agar menjadi organisasi regional yang objektif dan memiliki pengaruh.

"Indonesia sebagai negara yang besar. Cuma sistemnya, di ASEAN ini kan negara besar, negara kecil, sama kan. Nah, kita berusaha untuk memengaruhi supaya kita objektif melihat (isu) itu bagaimana," kata JK.