Harus Pakai Chef Indonesia, Perusahaan Katering Haji Disidak

Petugas PPIH Madinah meninjau perusahaan katering Andalus.
Sumber :
  • MCH 2017

VIVA.co.id – Guna memenuhi pelayanan konsumsi bagi jemaah haji Indonesia terlaksana dengan baik, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2017 di Arab Saudi hari ini meninjau perusahaan katering Andalus yang ikut menyediakan makan bagi para jemaah.  

Sebanyak 13 perusahaan katering terlibat dalam pemenuhan konsumsi untuk jemaah di Madinah. Sementara untuk konsumsi jemaah Indonesia di Makkah, Kementerian Agama menggunakan jasa 23 perusahaan katering.

Semua makanan yang disajikan diharapkan sesuai standar dan harus memiliki citra rasa Indonesia, serta setiap katering harus memiliki juru masak asli Indonesia. Pemenang tender katering memang diharuskan memiliki chef asli Indonesia.

Dari pantuan tim Media Center Haji (MCH) Madinah, petugas melakukan pemeriksaan ketat terhadap katering sebelum didistribusikan kepada jemaah. Terlihat ada 25 chef Indonesia yang bekerja untuk mengolah makanan dengan cita rasa Indonesia di perusahaan ketering Andalus.

Proses masak juga terlihat higienis. Alat memasak juga modern. Salah satu contohnya adalah mesin pencuci sayuran. Jadi tidak dicuci dengan cara manual.

Setelah melihat langsung juru masak, petugas PPIH kemudian memeriksa makanan yang telah matang. Pemeriksaan dilakukan mulai dari nasi, sayur dan lauk. Setelah dinyatakan baik dan telah sesuai, makanan kemudian dikemas untuk segera didistribusikan kepada jemaah.

Dalam kemasan, juga ada tulisan pemberitahuan untuk menghindari makanan basi. Makan siang misalnya, tidak boleh dimakan di atas pukul 04.00 sore.

Salah satu juru masak asal Indonesia bernama Maman Sutarman menyampaikan, katering akan menyesuaikan kondisi makanan untuk jemaah haji asal Indonesia karena perbedaan cuaca.

"Jadi masalah cuaca, karena di Indonesia sama di sini beda. Di daerah panas tidak bisa tahan lama," kata Maman di Madinah, Sabtu, 29 Juli 2017.

Mulai tahun 2017 ini, jemaah di Makkah akan mendapatkan dua kali makan siang dan malam, sementara di Madinah seperti tahun sebelumnya yakni mendapat tiga kali makan. (ren)