Kampus yang Dirikan Pusat Studi Pancasila Dapat Dana Riset

Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP), Yudi Latif
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zahrul Darmawan

VIVA.co.id – Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia atau AIPI menggelar kuliah inaugurasi dari anggota Komisi Kebudayaan, Yudi Latif ,di Universitas Pancasila, Jakarta Selatan, Senin 24 Juli 2017. Kuliah umum ini mengusung tema ‘Pancasila antara Idealitas dan Realitas’.

Ketua AIPI, Sangkot Marzuki, mengatakan, kuliah inaugurasi anggota sangat penting dilakukan sebagai cara memperkenalkan anggota AIPI yang baru terpilih kepada masyarakat ilmiah Indonesia.  “Ini juga merupakan pertanggungjawaban AIPI  kepada masyarakat untuk membuktikan kebenaran pilihan dalam memilih anggotanya,” kata dia.

Yudi Latif resmi menjadi anggota AIPI sejak 2015. Pria yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif Pusat Studi Pancasila Universitas Pancasila itu juga baru diangkat sebagai Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP).

Dalam pidato inaugurasinya, Yudi membahas sejarah penyusunan Pancasila dan peran pentingnya sebagai dasar panduan negara-bangsa. Pidato inaugurasi tersebut juga membahas aktualisasi nilai-nilai Pancasila dan berbagai aspek yang membuat diperlukannya lembaga pemantapan ideologi Pancasila.

“Mengutip pernyataan Presiden Soekarno di Perserikatan Bangsa Bangsa pada 30 September 1960, yang memperkenalkan Pancasila kepada dunia, ia mengingatkan pentingnya konsepsi dan cita-cita bagi suatu bangsa,” katanya.

Yudi pun berharap, nantinya sejumlah kampus mendirikan pusat-pusat studi Pancasila, yang fungsinya mengkaji Pancasila dari berbagai disiplin ilmu dan melakukan kursus-kursus Pancasila sebagai kader inti yang lebih dalam.

“Nanti kita kasih insentif, kasih stimulan, ya semacam dana-dana penelitian pada universitas yang melakukan kajian, sehingga pemikiran Pancasila betul-betul dikembangkan bukan hanya jadi bahan kuliah,” jelasnya.

Sedangkan Rektor Universitas Pancasila, Wahono Sumaryono mengatakan,, kuliah inaugurasi yang dipaparkan Yudi Latif telah memberi banyak pencerahan, khususnya tentang arti Pancasila. Nantinya konten yang dikembangkan oleh UKP PIP itu, akan diimplementasikan oleh civitas akademik.

“Kita sudah ada mata kuliah dasar umum sekarang jadi mata kuliah wajib umum. Isinya empat yakni, Pancasila, kewarganegaraan, agama sesuai agamanya masing-masing dan bahasa. Nah karena ini jadi mata kuliah wajib, maka setiap penerimaan mahasiswa baru pasti ada pembekalan Pancasila, agama, kewarganegaraan, bahasa, dan pemahaman-pemahaman agar tidak tersesat ke arah radikalisme. Sesuai dengan visi universitas ini,” ujarnya.