Bulog Bantah Gudang yang Digerebek Polisi Berisi Beras Oplos

Kepala Bulog Divisi Regional Sumatera Selatan-Bangka Belitung, Bahktiar AS, ketika ditemui di kantor Gubernur Sumatera Selatan di Palembang pada Senin, 24 Juli 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Aji YK Putra

VIVA.co.id - Badan Urusan Logistik (Bulog) membantah kabar yang menyebutkan bahwa satu gudang penyimpanan beras di Kabupaten Lahat berisi beras oplosan. Sebagian beras yang ditemukan polisi di gudang itu disebut beras reprocessing.

Beras reprocessing, menurut Bulog, misalnya, beras yang kurang bagus diolah lagi atau diperbaiki sesuai standar operasional prosedur yang telah ditetapkan. Reprocessing bisa saja meliputi pencampuran beras tertentu dengan beras lain.

"Misalnya, dicampur dan bisa diberikan (zat tertentu), dan sebagainya. Ini menurut saya tidak ada menyalahi ketentuan," kata Kepala Bulog Divisi Regional Sumatera Selatan-Bangka Belitung, Bahktiar AS, ketika ditemui di kantor Gubernur Sumatera Selatan di Palembang pada Senin, 24 Juli 2017. 

Beras yang disimpan di gudang Bulog, kata Bahktiar, memang untuk memenuhi kebutuhan raskin. Maka seluruh beras yang dibagikan harus dalam keadaan layak konsumsi.

Bulog merasa berwenang memperbaiki kualitas beras itu melalui reprocessing karena beras di sana disimpan dalam waktu yang relatif lama. "Kalau kita punya alat, kita melakukan pembersihan; kalau tidak, mungkin kita campur dengan beras-beras yang ada yang layak," ujarnya.

Mengenai penumpukan beras di gudang Bulog itu, menurut Bahktiar, sebenarnya cadangan pasokan untuk pemerintah sehingga tidak harus serta merta langsung dihabiskan di tahun yang sama.

Bulog merasa sebelumnya sudah menyampaikan kepada pemerintah bahwa distribusi raskin tahun 2016 sempat terlambat dari jadwal. Keterlambatan itu menyebabkan, di antaranya, penumpukan stok di gudang, selain juga sebagai bagian dari cadangan.

"Artinya, (stok beras) pada 2016 tidak mesti harus dihabiskan untuk berjaga pada 2017 agar distribusi untuk stok cadangan tetap ada," katanya.

Menurut Bahktiar, seluruh gudang Bulog memang melakukan reprocessing untuk tetap memberikan beras kualitas baik sebelum disalurkan kepada masyarakat. Beras yang memang tak layak konsumsi dan tak bisa lagi diperbaiki biasanya kemudian dilelang.

Dia tak menyalahkan polisi yang menggerebek dan menyita sejumlah barang bukti di gudang itu, karena proses hukumnya masih berjalan dan masih ada kesempatan untuk memberikan penjelasan kepada aparat. 

"Mungkin kita (Bulog) harus ada komunikasi kepada Polisi. Mungkin ini ada efeknya di Bekasi (penggerebekan gudang produsen beras) kemarin. Tapi (gudang Bulog di Kabupaten Lahat) ini berbeda," ujar Bahktiar.