Cak Imin Minta Khofifah Tak Maju Pilkada Agar NU Tenteram

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa berfoto dengan para penerima manfaat bantuan pangan nontunai di Gelora Bung Tomo Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu, 12 Februari 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

VIVA.co.id – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar meminta Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa tidak maju sebagai calon Gubernur di Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur pada 2018.

Menurutnya, dengan itu maka akan membuat kalangan warga nahdliyin atau  Nahdlatul Ulama di Jawa Timur tidak terganggu.

"Sesama warga NU, aktivis dan pengurus NU, kita sih berharap NU satu calon. Sehingga tidak ada persaingan," ujar pria yang akrab disapa Cak Imin ini di Kantor DPP PKB Jakarta Pusat, Minggu, 23 Juli 2017.

Jawa Timur, diketahui memang merupakan salah satu daerah yang memiliki basis massa nahdliyin terbesar di Indonesia. Khofifah, yang juga Ketua Umum Muslimat NU, adalah juga warga Nahdliyin.

Bila ia maju di Pilkada Jawa Timur, maka Khofifah memiliki kemungkinan untuk bersaing dengan Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, Wakil Gubernur Jawa Timur yang juga warga nahdliyin dan kini diusung PKB. "Agar tidak terjadi kesalahpahaman yang mengganggu ketenteraman warga NU."

Meski demikian, Cak Imin menyampaikan, permintaannya sekadar imbauan. Cak Imin mengatakan ia tidak bisa melarang Khofifah untuk maju di Pilkada Jawa Timur 2018.

Pasalnya, dalam sistem demokrasi di Indonesia, setiap warga negara memiliki hak politik yang sama, termasuk mencalonkan diri menjadi kepala daerah. "Itu hak semua. Silakan saja jika Ibu Khofifah mau maju," ujarnya. (one)