Pengesahan RUU Pemilu dan Drama Walk Out di DPR

Rapat Pansus RUU Penyelenggaraan Pemilu di DPR beberapa waktu lalu.
Sumber :

VIVA.co.id – Pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Pemilihan Umum akhirnya dirampungkan di detik-detik sebelum memasuki hari Jumat 21 Juli 2017. DPR menyetujui lima isu krusial RUU Pemilu menggunakan Paket A.

Setelah paripurna menyepakati pengambilan keputusan dilakukan pada Kamis malam ini, drama interupsi dan walk out berdatangan. Ada empat Fraksi yang walk out yakni Partai Amanat Nasional (PAN), Gerindra, Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Fraksi PAN dan PKS menolak pengambilan keputusan melalui voting. Kemudian Fraksi Gerindra dan Demokrat tetap berpandangan ambang batas presiden harus ditiadakan.

Karena empat fraksi itu walk out, maka unsur pimpinan DPR yang berasal dari fraksi-fraksi itu ikut walk out. Yakni Fadli Zon, Agus Hermanto dan Taufik Kurniawan. Sementara Fahri Hamzah dan Setya Novanto tetap berada di ruangan sidang.

Karena itu Fadli Zon memutuskan memberi palu sidang kepada Setya Novanto. "Saya pamit undur diri," kata dia.

"Izinkan rapat saya lanjutkan. Ini adalah bentuk demokrasi yang ada," kata Novanto yang mengambil palu sidang.

Karena diketahui hanya tersisa fraksi-fraksi yang menyetujui paket A, maka Novanto pun langsung menanyakan apakah sidang menyetujui paket. Tidak butuh waktu lama, peserta pun setuju.

Dengan demikian, pembahasan RUU Pemilu yang memakan waktu berbulan-bulan pun selesai. (mus)