Polisi dan Tentara Bakal Jadi Guru di Sekolah

Anggota TNI AD saat di daerah perbatasan Papua bertatap muka dengan anak-anak di desa.
Sumber :
  • VIVA.co.id/tni.ad.mil

VIVA.co.id – Kebijakan program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang digagas pemerintah untuk seluruh tingkat pendidikan di Indonesia direncanakan melibatkan semua pihak untuk berbagi pengetahuan.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyebutkan, salah satunya yang akan dilibatkan yakni Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian RI. Pelibatan kedua lembaga ini, menurut Muhadjir, sejatinya sudah sejak lama terjadi.

Ia pun mencontohkan sekolah yang berada di daerah perbatasan. Dengan keterbatasan sumber daya guru dan jauhnya lokasi, akhirnya menggunakan tenaga tentara sebagai pengajar.

"Jadi tinggal disinkronkan saja (TNI masuk sekolah). Yang jelas, bukan tentara yang gagah dan siap perang itu yang akan masuk kelas," ujar Muhadjir di kantornya, Rabu, 12 Juli 2017.

FOTO: Anggota TNI membantu seorang petani membajak sawah/tniad.mil.id

Menurut Muhadjir, pelibatan tentara atau polisi bahkan termasuk juga profesi lain yang berkompeten untuk berbagi pengetahuan di dalam kelas sekolah, akan menjadi menu tambahan bagi siswa.

"Tidak tiap hari, tapi nanti akan ada tema-tema tertentu," ujarnya.

Sejauh ini, di 2.200 sekolah yang sudah disiapkan akan menjadi model percontohan program Penguatan Pendidikan Karakter, baru ada komitmen untuk melibatkan seniman dan budayawan.

Sebanyak 1.500 orang telah disiapkan untuk membantu berbagi pengetahuan ke sekolah-sekolah. "Mudah-mudahan dengan 2.200 sekolah ini akan menjadi early adopter yang akan menularkan semangatnya ke sekolah lain," ujar Muhadjir.