Jokowi: Teror Marawi Jadi 'Wake-up Call' Bagi Kita Semua
- Reuters/Bea Wiharta
VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo bertemu dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte di sela-sela pertemuan KTT G-20 di Hamburg, Jerman. Kedua pemimpin negara tersebut membahas kerja sama penanganan terorisme.
Jokowi mengatakan, aksi radikalisme semakin marak di berbagai wilayah dunia, termasuk Asia dan Eropa. Serangan terorisme di Marawi, Filipina, adalah contoh nyata penyebaran ideologi radikal.
Bahkan, sebagian kota Marawi sampai sekarang masih diduduki, sehingga ratusan ribu penduduk terpaksa mengungsi.
"Serangan dan pendudukan kota Marawi menjadi wake up call bagi kita semua, tentang semakin tingginya bahaya terorisme. Situasi ini tentunya dapat mengancam stabilitas kawasan. Oleh sebab itu, Indonesia berinisiatif mengadakan pertemuan tiga negara, yakni Indonesia, Malaysia dan Filipina," kata Jokowi di Hotel Steigenberger, Hamburg, Jerman, Sabtu 8 Juli 2017.
Jokowi juga mengingatkan bahwa pendanaan bagi gerakan radikal merupakan masalah yang cukup serius. Oleh karenanya, Indonesia dan Belanda harus meningkatkan kerja sama menghentikan pendanaan bagi gerakan radikal dan terorisme.
Selain itu, Jokowi dan Rutte juga membahas kerja sama di bidang pengembangan pelabuhan laut. Dalam pertemuan ini, Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala BKPM Thomas Lembong, Duta Besar Indonesia untuk Jerman Fauzi Bowo dan Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana. (one)