Pemudik Bermotor Ugal-ugalan, 8 Tewas di Sumsel

Dirlantas Polda Sumsel, Kombes Pol Raden Slamet.
Sumber :
  • Aji YK Putra/VIVA.co.id/Palembang

VIVA.co.id – Sebanyak delapan pemudik yang didominasi pengendara motor tewas di wilayah Sumatera Selatan, selama operasi Ramadniya 2017. Selain itu, 28 kasus kecelakaan telah terjadi, yang mengakibatkan 18 korban mengalami luka berat dan 26 luka ringan yang menyebabkan kerugian mencapai hingga Rp 140 juta.

Direktur Lalulintas Polda Sumatera Selatan, Kombes Pol Raden Slamet, mengungkapkan angka kecelakaan di wilayah Sumsel cenderung menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Dimana tercatat pada tahun 2016, angka kecelakaan terjadi sebanyak 31 kasus dengan sembilan orang meninggal 26 luka berat dan 19 luka ringan serta kerugian materil mencapai Rp125 juta.

“Kalau tahun ini, semua yang meninggal rata-rata pengendara motor. Dikarenakan, masih banyak yang ugal-ugalan. Seperti menyalip mobil truk tanpa perhitungan yang pas. Selama arus mudik delapan pengendara motor tewas," kata Raden, Selasa 4 Juli 2017.

Wilayah lokasi tinggi angka kecelakaan sendiri, terjadi di Jalan Lintas Timur Sumatera, yakni Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Ilir (OI) dan Palembang.

"Ada pemudik di wilayah Sumsel untuk pulang ke Kabupaten, ada juga pemudik dari luar Sumsel. Situasi kecelakaan memang menurun, ini lebih baik dari pada sebelumnya," ujarnya. (ren)