Kapolda Jabar Bantah Seleksi Akpol Utamakan Putra Daerah
VIVA.co.id – Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Anton Charliyan membantah telah menerbitkan surat keputusan memprioritaskan putra daerah dalam seleksi Taruna Akademi Polisi (Akpol).
Dalam surat keputusan Nomor Kep/702/VI/2017 per 23 Juni 2017 yang beredar, tercantum persentase kelulusan berdasarkan putra daerah dan non putra daerah. Dalam keputusan tersebut, jumlah putra daerah yang lulus sebesar 51 persen atau 12 orang dari 23 calon siswa.
"Itu enggak ada, tidak ada surat keputusan itu," tegas Anton di Mapolda Jawa Barat, Jalan Soekarno Hatta Kota Bandung, Senin 3 Juli 2017.
Menurutnya, surat keputusan bernomor itu merupakan isu tak berdasar dan belum bisa dipertanggungjawabkan. "Itu kan cuma isu, mana buktinya. (Surat keputusan) Belum bisa dibenarkan," terangnya.
Anton menilai, isu tersebut buntut dari terkuaknya akitivitas pungutan liar oleh oknum Polda Jawa Barat.
"Mungkin itu salah persepsi, makanya saya di sini juga diluruskan, jangan sampai untuk menutupi hal-hal yang tidak baik malah dimunculkan hal-hal yang demikian," terangnya.
Sebelumnya, sejumlah orangtua melayangkan protes terutama terkait kebijakan Kapolda Jabar yang tertuang dalam keputusan Kapolda Jabar Nomor Kep/702/VI/2017, yang dikeluarkan pada 23 Juni 2017.
Dalam keputusan Kapolda tersebut, diatur pedoman penerapan persentase kelulusan tingkat panitia daerah (panda) bagi putra-putri daerah dalam proses seleksi penerimaan anggota Polri secara terpadu (Akpol, Bintara, Tamtama) TA 2017 Panda Polda Jabar.