Evakuasi Bangkai Heli Basarnas Kembali Dilanjutkan
- VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA.co.id – Tim SAR gabungan kembali melakukan upaya evakuasi terhadap badan pesawat helikopter Dhaupin milik Basarnas yang jatuh di Gunung Butak, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Evakuasi dilakukan tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD serta relawan.
Evakuasi tubuh pesawat milik Basarnas tersebut dilakukan setelah malam tadi proses evakuasi terhadap delapan jasad korban selesai dilakukan. Di mana seluruh penumpang helikopter tersebut dipastikan meninggal dunia.
"Pagi ini kita masih mengevakuasi reruntuhan helikopter yang ada di sana. Saat ini jenazah sudah berada di RS Bhayangkara Semarang. Identifikasi oleh tim DVI Polri, " kata Kapolda Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Condro Kirono, di Posko Utama Desa Canggal, Candiroto Temanggung, Senin, 3 Juli 2017.
Condro memastikan, penyebab meninggalnya korban karena crash atau kecelakaan. Namun, soal teknis dari kecelakaan masih harus menunggu penelitian mendalam baik dari tim ahli maupun Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT.
"Tentunya masih memerlukan waktu untuk pendalaman, nanti dari black box-nya dan juga tim ahli dari Basarnas maupun KNKT. Mereka nanti yang akan menyampaikan, " lanjut mantan Kakorlantas tersebut.
Untuk kotak hitam pesawat sendiri, lanjut Condro, telah ditemukan oleh tim evakuasi malam tadi. Rencananya, hari ini pihak KNKT akan langsung menelusuri ihwal penyebab kecelakaan helikopter tersebut.
Sementara, Kepala Seksi Operasi dan Komunikasi Basarnas Pusat, Agus Tamim, menyebut, kotak hitam berhasil ditemukan tim penyelamat gabungan sekira pukul 01.00 WIB dini hari tadi. Proses evakuasi terhadap kotak hitam helikopter Dhaupin HR-3602 tersebut berlangsung cukup sulit. Hal ini mengingat badan pesawat yang sebagian hancur di sisi jurang Gunung Butak.
"Ditemukan susah sekali karena sebagian badan helikopter berada di jurang. Salah ngambil, anggota kita jatuhnya ke jurang. Alhamdulillah kotak hitam dapat dan kotak hitam selamat," jelasnya.
Ia menyebut, posisi kotak hitam tersebut masih berada di badan pesawat dan masih utuh. Meskipun kondisi helikopter berada di pinggir jurang dan nyaris hancur.
Kotak hitam atau black box biasa ditempatkan dalam kabin pesawat terbang untuk mengetahui percakapan awak atau pun kru selama di udara. Teknologi tersebut juga akrab dengan istilah teknologi Call Data Recorder atau CDR. (one)