Puncak Mudik Kereta Tahun Ini Bergeser
- Rifki Arsilan - VIVA.co.id
VIVA.co.id – Sekertaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Sugihardjo, menyatakan, fenomena mudik lebaran tahun ini yang menggunakan kereta api mengalami perbedaan cukup signifikan, jika dibandingkan mudik lebaran tahun-tahun lalu.
Menurut Sugi, perbedaan yang sangat mencolok di tahun ini dapat diukur dari grafik jumlah penumpang kereta api yang berangkat dari Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat.
Berdasarkan data di Stasiun Pasar Senen, jumlah penumpang pada H-1 Idul Fitri tercatat sebanyak 27.000 orang.
"Ternyata, memasuki hari lebaran dan hingga hari ini, jumlah penumpang masih cukup tinggi. Kemarin H+1, jumlah penumpang 27.200. Hari ini, update pukul 15.00 WIB tadi, jumlah penumpang 26.860 orang. Jadi, puncaknya itu landai, tidak bisa di satu titik puncaknya," kata Sugihardjo di Stasiun Pasar Senen, Selasa 27 Juni 2017.
Ia menambahkan, tidak terjadinya peningkatan jumlah penumpang kereta api pada saat H-1 lebaran kemarin, bukan disebabkan oleh peminat kereta api berkurang. Namun, manajemen PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah mengantisipasi jumlah kenaikan penumpang kereta api, dengan cara menyesuaikan jumlah tiket perjalanan kereta api.
"Karena kan berdasarkan tiket, jadi mungkin maunya berangkat sebelum lebaran. Tapi karena tidak dapat (tiket), berangkatnya mau enggak mau setelah lebaran. Jadi, grafiknya landai. Itu karena ketersediaan tiketnya, jadi mereka menyesuaikan," ujarnya.
Pantauan VIVA.co.id di Stasiun Pasar Senen, penumpukan calon penumpang yang hendak merayakan lebaran di kampung halaman masih terlihat.
Sementara itu, kepadatan penumpang arus balik mudik pasca lebaran masih belum terlihat. Pemerintah memprediksi, puncak arus balik akan terjadi pada hari Jumat 30 Juni hingga Minggu 2 Juli 2017.