Macet Mudik Tahun Ini Tak Parah

Arus lalu lintas sejumlah tol di wilayah Jakarta dan sekitar yang mengarah ke kawasan Cikampek dilaporkan ramai hingga padat pada hari kedua Lebaran Idul Fitri, Senin, 26 Juni 2017.
Sumber :
  • Twitter @TMCPoldaMetro

VIVA.co.id – Kemacetan sempat terjadi pada saat hari lebaran pertama, Minggu 25 Juni. Kemacetan terjadi di beberapa ruas jalan tol, salah satunya gerbang tol Cikarang Utama.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Pudji Hartanto, menyebutkan, ada beberapa faktor yang mengakibatnya terjadi kemacetan pada saat hari lebaran.

Salah satunya pemikiran masyarakat yang tidak semuanya berangkat mudik sebelum hari lebaran. Sebab, masyarakat tidak ingin mengalami kejadian Brebes Exit atau Brexit terulang kembali, dimana para pemudik tertahan hingga berjam-jam.

"Pada hari H, ada pemikiran baru, masyarakat mudik pada hari H. Masyarakat mengerti, tidak mau kejadian Brexit terulang," kata Pudji di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, Selasa 27 Juni 2017.

Ia menyebut, para pemudik yang berangkat pada hari H melaksanakan mudik jarak pendek, seperti dke Bandung, Purwakarta dan Cirebon. Selain itu, pada hari H ada pertemuan antara pemudik dan masyarakat yang ingin berekreasi.

"Lalu bertemu dengan orang-orang yang ingin rekreasi, kemudian terjadilah penumpukan di Cikampek. Di semua sektor rekreasi mengalami itu, karena ada dua kegiatan. Satu orang mudik dan orang rekreasi pada hari H," katanya.

Walaupun terjadi kepadatan, menurutnya Polri sudah melaksanakan pengamanan dan rekayasa lalu lintas, seperti contra flow, penambahan gerbang tol dan pengalihan arus ke jalur arteri.

"Pelaksanaannya dilakukan contra flow, penambahan gerbang dan pengalihan arus. Alhamdulilah terurai. Prinsipnya, roda itu berputar dan tidak diam. Di selatan juga, di Nagrek dan di Puncak juga gitu," tuturnya.

Ia juga menyinggung terkait dengan arus lalu lintas di jalan tol Jawa Tengah. Menurutnya, dalam mudik kali ini tidak ada kemacetan yang cukup parah. Sebab, sudah banyak jalur alternatif, walaupun hanya digunakan secara darurat.

"H-2 boleh dikatakan padat tapi merata.  Di Kaligangsa, tidak semua masuk ke sana. Walaupun ada yang memaksa masuk dan ditunggu. Tapi, sebagian mengerti tidak menggunakan jalur itu," katanya.