Menag Ingin Penyatuan Kalender Hijriah Segera Terealisasi
- ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
VIVA.co.id – Kementerian Agama terus menjalin komunikasi terkait penyatuan kalender Hijriah yang didorong sebagian masyarakat Indonesia. Menurut Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, upaya ini juga sudah lama direspons positif dengan mengupayakan agar terealisasi.
Selain menjalin komunikasi dengan ormas Islam di dalam negeri, Kemenag juga berkomunikasi dengan beberapa negara Islam sahabat.
"Itu adalah agenda besar, agenda lama yang oleh Kementerian Agama terus diupayakan. Kami di Kementerian Agama terus menjalin komunikasi dengan sejumlah negara sahabat di dunia," kata Lukman usai Sidang Isbat di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Sabtu, 24 Juni 2017.
Dijelaskan Lukman, untuk menyepakati kalender Hijriah diperlukan kesepakatan dengan negara-negara Muslim lain. Hal ini mengingat kalender Hijriah perlu menjadi kesepakatan internasional.
"Bahwa untuk menyepakati adanya kalender Hijriah secara internasional itu perlu ada kesepakatan seluruh negara-negara yang berpenduduk umat Muslim. Dengan demikian kita hanya memiliki satu kalender Hijriah yang disepakati oleh negara-negara Muslim di dunia," tuturnya
Kemudian, ia berharap dalam waktu dekat ini, kalender Hijriah bisa terealisasi sehingga umat muslim Indonesia memiliki pedoman dalam menetapkan 1 Syawal, 1 Ramadan, dan 1 Dzulhijjah.
"Kita terus melakukan komunikasi dan mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama ini bisa segera terwujud, sehingga kemudian kita punya acuan, panduan, pedoman yang sama dalam menetapkan kapan 1 Ramadan, kapan 1 Syawal, kapan 1 Dzulhijjah dan seterusnya," ujarnya.