Din: Pancasila Dipolitisasi, Seolah Mereka Saja Pancasilais
- ANTARA/Reno Esnir
VIVA.co.id – Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia, Din Syamsuddin mengatakan, Pancasila saat ini mengalami politisasi. Sehingga, merasa hanya kelompok tertentu saja yang Pancasilais.
"Pancasila mengalami politisasi oleh kelompok romantis yang terjebak romantisme, yang menganggap mereka sajalah yang Pancasilais dan yang lain tidak," kata Din di Gedung DPR, Jakarta, Rabu 31 Mei 2017.
Menurutnya, tidak boleh ada tafsiran tunggal dari Pancasila. Sehingga, para elite bangsa dinilai harus duduk bersama meneguhkan kembali komitmen Pancasila. "Saya kira, kita harus duduk bersama lagi, cita-cita pendiri bangsa, karena banyak yang keliru pada amandemen," kata Din.
Ia menegaskan, kalangan Islam juga jangan mau dijebak seolah berhadapan dengan Pancasila. Sebab, Pancasila dinilai Islami. Persoalannya, saat ini kesakralan Pancasila hilang sudah cukup lama.
"Saya kira, tidak hanya pada rezim ini, tetapi sudah cukup lama. Sejak rezim Orde Baru, kita terjebak dengan klaim-klaim saja, dan menjadi senjata untuk memukul pihak lain. Terutama, yang anti-Pancasila," ujar Din.
Kalau tak segera diperbaiki, menurut Din, Pancasila hanya tinggal nama. Pancasila bisa jadi hanya tinggal dikenang dalam satu abad kemerdekaan. "Itu tinggal nama dan banyak pihak yang ingin menggantikannya sebagai ideologi. Baik ideologi pemersatu maupun ideologi yang menimbulkan kesejahteraan. Karena, sesuatu yang gagal akan ditinggalkan," kata dia. (asp)