Memanen Berkah Kubah Masjid Selama Ramadan

Sejumlah pekerja menggarap pembuatan kubah masjid di salah satu rumah industri plat, di kawasan Kalimalang, Caman, Bekasi, Jawa Barat, Senin (29/5/2017)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Risky Andrianto

VIVA.co.id – Hampir setiap bulan suci Ramadan, Haji Mansur selalu kelimpungan memanen berkah dari keahliannya membuat kubah masjid tradisional. Maklum, meski cuma memiliki empat pegawai, bengkel pembuatan kubah masjid milik Haji Mansur di Jalan Raya Ciromed Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang Jawa Barat ini tak pernah sepi order.

Di awal Ramadan tahun ini, omset penjualan Haji Mansur bahkan bisa menembus 70 persen dari biasanya. Uang yang didapat tentu mencapai ratusan juta rupiah.

"Banyak yang pesan. Termasuk dari Malaysia," kata Mansur, Rabu 31 Mei 2017.

Kubah mesjid buatan tangan Haji Mansur diakui memang terkesan unik. Sebab seluruh proses pembuatannya menggunakan alat seadanya.

Beragam Harga

Untuk satu kubah mesjid ukuran kecil, bengkel Haji Mansur bisa membuatnya dalam waktu empat jam. Sementara untuk ukuran yang besar, setidaknya dibutuhkan waktu hingga satu bulanan.

Perihal harga, Haji Mansur menjajakan hasil kerajinannya dengan harga yang beragam. Misalnya, kubah susun dan kubah payung, dihargai Rp600 ribu. Lalu kubah Kuncung Rp9 juta, kubah Kincir Rp3 juta dan yang paling mahal kubah raksasa setengah bola yang bisa dibanderol seharga Rp56 juta hingga Rp145 juta rupiah.

"Omzet lumayan, ada peningkatan dari 50 hingga 70 persen," katanya. (ren)

Jhon Hendra / Jawa Barat