Alasan Panglima TNI Selalu Diam soal Kasus Korupsi Heli
- VIVA/Edwien Firdaus
VIVA.co.id – Panglima TNI Gatot Nurmantyo menjelaskan kenapa dirinya selalu diam saat ditanya mengenai penyelidikan kasus dugaan korupsi pada pembelian helikopter Augusta Westland (AW)-101.
Menurut Jenderal Gatot, dia tidak ingin bicara kepada media terkait kasus korupsi ini, karena belum ada kepastian. Baik itu hasil penyelidikan maupun siapa tersangka dalam kasus ini.
Namun begitu, dia telah memerintahkan kepada TNI AU agar dilakukan investigasi secara cepat. Setelah mendapat hasil dari Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Hadi Tjahjanto dan makin jelas siapa pelakunya serta konspirasi dalam kasus ini, barulah dia berani menyampaikan kepada publik bersama dengan KPK.
"Saya selalu diam karena belum ada kepastian. Ini teknik untuk mengelabui calon tersangkanya, agar mereka enjoy," katanya.
Menurut Gatot, penyelidikan kasus ini dilakukan TNI AU bersama dengan kepolisian, Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK), dan secara khusus dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) serta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Secara intensif dilakukan selama tiga sampai empat bulan. Atas kerja sama ini saya sampaikan terima kasih. Juga KPK yang tidak kenal waktu, teliti dan akurat," katanya.
Nilai proyek dalam pembelian heli AW 101 sebesar Rp738 miliar dan dari hasil penyelidikan diketahui bahwa kerugian negara dalam kasus ini mencapai Rp220 miliar. Telah disita Rp136 miliar dari rekening BRI atas nama Britama Jaya Mandiri.