Duka Jokowi untuk 4 Prajurit TNI yang Gugur di Natuna
- ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo menyampaikan ucapan belasungkawa terhadap 4 prajurit TNI yang gugur akibat insiden senjata di Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Rabu 17 Mei 2017 lalu. Keempat prajurit itu gugur saat latihan pendahuluan tempur Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI.
"Saya ingin mengucapkan turut berdukacita atas gugurnya empat prajurit TNI dalam latihan PPRC ini dan juga korban luka yang dirawat di rumah sakit," katanya di Bukit Tanjung Datuk, Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau, seperti termuat dalam siaran pers Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Jumat 19 Mei 2017.
Turut hadir mendampingi Jokowi, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Hadir juga Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono.
Dalam keterangan resminya, Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Kolonel Arm Alfret Denny Tuejeh, Rabu, 17 Mei 2017 menuturkan, meriam jenis Giant Bow milik Batalyon Arhanud 1/K meledak pukul 11.21 WIB.
Meriam itu meledak karena mengalami gangguan pada peralatan pembatas elevasi. Hal itu menyebabkan peluru shrapnel meriam tak dapat dikendalikan dan meledak.
"TNI sedang melakukan investigasi mendalam atas kejadian ini," ujar Alfret.
Berikut nama-nama korban:
Meninggal dunia
1. Kapten Arh Heru Bayu.
2. Praka Edy.
3. Pratu Marwan.
4. Pratu Ibnu.
Luka-luka
1. Serda Alfredo Siahaan.
2. Sertu Blego.
3. Prada Wahyu Danar.
4. Pratu Bayu Agung.
5. Pratu Ridai.
6. Partu Didik.
7. Praka Edi Sugianto.
8. Pelda Dawid.