Ajal Jemput Enam Santri saat Outbond di Eks Tambang
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Duka menyelimuti Pondok Pesantren Mambaush Sholihin, Desa Suci, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, pada Kamis, 18 Mei 2017. Enam santri di pesantren itu meninggal karena tenggelam saat bermain outbond di kolam air bekas tambang di kecamatan setempat.
Informasi diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gresik menyebutkan, kejadian nahas itu bermula ketika sekira 300 siswa kelas IX Madrasah Tsanawiyah Pesantren Mambaush Sholihin mengikuti acara outbond dalam rangka akhir tahun sekolah.
Kegiatan itu dilaksanakan rutin untuk siswa kelas IX yang baru menyelesaikan ujian. Lokasi outbond ditentukan ialah bekas galian batu kapur di Kecamatan Manyar. Sekira pukul 07.00 WIB, secara bertahap para santri dibawa ke lokasi outbond dengan didampingi dua santri senior.
Sebanyak 34 siswa kelas IX C tiba di lokasi untuk pertama kali. Di lokasi, banyak siswa bercanda, beberapa di antaranya main dorong-dorongan. Santri pendamping mengingatkan agar tidak main dorong-dorongan karena tanah licin oleh basahan embun dan ada kubangan bekas galian berisi air di lokasi outbond.
Beberapa saat kemudian, ada empat siswa tercebur ke dalam kubangan berisi air. Mereka termegap-megap diduga karena tidak bisa berenang. Secara spontan, dua santri lain yang melihat itu meloncat ke dalam air untuk menolong. Tetapi, kedua santri itu ternyata juga tidak berenang.
Empat guru yang menerima laporan datang dan keenam santri itu berhasil diangkat dari dalam kubangan dalam kondisi lemas. Lima korban segera dibawa ke RSUD Ibnu Sina Gresik, tetapi nyawa mereka tidak tertolong. Satu korban lainnya meninggal saat dibawa ke klinik Petrokimia.
Kepala BPBD Gresik, Abu Hasan, menjelaskan, enam siswa korban tenggelam itu ialah Syaifuddin Juhri Subagyo, warga Desa Nglandak, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah; Sholahuddin Ahmad, warga Kelurahan Gebang Putih, Kecamatan Sukolilo, Surabaya; dan M Royi Amanullah Rusydi, warga Jemur Wonosari, Wonocolo, Surabaya.
Lalu, Ahmad Syafii, warga Desa Moropelang, Kecamatan Babat, Lamongan; Abd Rohman Nafis, warga Tambak Asri Tanjung, Morokrembangan, Krembangan, Surabaya; dan Yosar Mohammad Ardyansyah Putra, warga Petiken, Kecamatan Driyorejo, Gresik.
"Kami mengkaji cepat di lokasi kejadian," kata Abu Hasan melalui pesan tertulis diterima VIVA.co.id pada Kamis malam, 18 Mei 2017.