Pesawat Dilarang Terbang, Bupati Nabire Pukul Petugas Airnav

Ilustrasi pria mengamuk
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Gara-gara pesawat carterannya dilarang terbang lantaran cuaca buruk, Bupati Nabire, Isaias Douw, memukul dua orang petugas Air Navigation Indonesia (Airnav) Nabire, Papua.

Pemukulan karyawan operasional Airnav Nabire ini terjadi saat jam operasional pada hari ini. Berdasarkan keterangan dari Heavilift, perusahaan penerbangan carteran, Rabu, 17 Maret 2017, pihaknya mengajukan flight plan (rencana penerbangan) kepada waba (bandara kecil) Nabire dengan expect flying time satu jam dan purpose time departure 06.30 utc.

Artinya, jika mereka take-off dari Nabire pukul 06.30, maka mereka akan tiba kembali pada pukul 08.30 utc di luar ground time mereka di waba. Namun, pada pukul 06.00 utc, atau sebelum take-off, Heavilift meminta extend waktu sampai dengan pukul 09.00 utc. 

Akan tetapi, pihak otorita tidak berani me-realase dikarenakan ada informasi bahwa cuaca ke arah tenggara buruk. Pihak otorita kemudian memberikan saran bila ingin terbang di luar jam operasional, pihak Heavilift harus membuat surat pernyataan.

"Isinya apabila terjadi suatu hal di luar jam operasional, maka pihak Heavilift bertanggung jawab penuh akan hal tersebut. Karena, hal itu di luar wewenang pihak otorita bandara," bunyi keterangan Airnav.

Pihak Heavilift menolak saran itu. Pesawat carteran yang disewa Bupati Nabire itu bahkan tidak berani terbang. Kumudian, pihak Airnav mengambil keputusan untuk membatalkan penerbangan dan melaporkan kepada pihak otorita bandara.

Namun, lagi-lagi, pihak pencarter pesawat (Bupati Nabire) tidak terima. Tak lama setelah itu, Bupati Douw mendatangi kantor briefing office Airnav Nabire dan meminta penjelasan.

Pihak Airnav Nabire diwakili petugas bernama Hardianto memberi penjelasan, yang disaksikan oleh Junior Manager Operasitional Airnav Nabire, serta beberapa karyawan briefing office, dan beberapa pegawai Upbu Nabire dan Avsec Upbu Nabire.

Atas penjelasan karyawan tersebut, pihak pencarter Heavilift bersikukuh tidak terima, dan tiba-tiba Bupati Douw memukul Hardianto serta seorang karyawan magang Airnav atas nama Anton.

Hingga saat ini VIVA.co.id belum memperoleh konfirmasi dari Bupati Douw dan masih terus diusahakan.