Mata Kanan Novel Baswedan Sudah Bisa Membaca

Novel Baswedan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA.co.id – Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan sudah dua pekan menjalani perawatan medis di rumah sakit di Singapura. Kondisi terakhir Novel dilaporkan mengalami perkembangan signifikan, terutama untuk mata sebelah kanan.

Juru Bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan mata kanan Novel sudah bisa membaca huruf kecil dengan baik. Menurutnya, untuk perawatan hari ini, masih dilakukan serangkaian tindakan dokter spesialis mata.

Tindakan itu berupa pengecekan langsung terhadap dua mata secara manual. Kemudian, dilakukan tes kondisi mata dengan indikator warna dan cairan kimia, pemberian eye drop, serta pengecekan tekanan mata.

"Ada juga tindakan tes huruf dan angka," kata Febri dalam pesan singkatnya, Kamis, 27 April 2017.
 
Namun, untuk mata kiri dilaporkan sudah mengalami perbaikan dibandingkan beberapa hari sebelumnya. Meski sudah ada peningkatan, tapi penglihatan mata kiri untuk membaca masih belum bisa signifikan.

"Sudah ada peningkatan membaca, tapi melalui lubang kecil," kata Febri.

Febri menambahkan, pihak KPK maupun keluarga Novel berharap proses penyembuhan ini sejalan perkembangan proses pengusutan teror terhadap Kepala Satgas e-KTP.

Sebelumnya, kakak Novel, Taufik Baswedan mengatakan bila mata kiri adiknya mengalami kerusakan cukup parah akibat terkena siraman air keras. Menurutnya, dalam beberapa hari terakhir, Novel mengandalkan mata kanan untuk penglihatan.

"Penglihatan hanya mengandalkan mata sebelah kanan, mata sebelah kiri belum karena kerusakan mata kiri rusak parah hampir 95 persen. cukup parah," kata kakak Novel, Taufik Baswedan dalam wawancara dengan tvOne, Senin, 24 April 2017.

Seperti diketahui, Novel mengalami teror dengan siraman air keras usai salat Subuh di sebuah Masjid di dekat rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Selasa, 11 April 2017.

Akibatnya, dia mengalami luka cukup serius di bagian kedua matanya terutama mata kiri hingga harus dirawat intensif di rumah sakit Jakarta, kemudian dirujuk perawatan di rumah sakit Singapura. (ase)