Muhammadiyah Kenang Sosok Kiai Hasyim Muzadi Lewat Buku

Muhammadiyah luncurkan buku 'Takziyah Muhammadiyah untuk KH Hasyim Muzadi'
Sumber :
  • VIVA/Syaefullah

VIVA.co.id –  Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jakarta memberikan sebuah sumbangsih berupa karya buku 'Takziyah Muhammadiyah untuk KH Hasyim Muzadi', di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, kamis malam, 20 April 2017.

Buku ini merupakan pandangan tokoh dan kader Muhammadiyah terhadap pemikiran dan sumbangsih Kiai Hasyim Muzadi selama masa hidupnya.

Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, yang hadir pada acara peluncuran buku tersebut merespon positif penulisan buku terhadap tokoh yang banyak berjasa bagi bangsa dan umat ini. "Menulis buku kepada tokoh mempunyai pembelajaran dan menjadi tauladan," kata JK.

Menurut JK, sosok Kiai Hasyim Muzadi semasa hidupnya merupakan pribadi yang aktif di berbagai kegiatan sosial, politik dan dakwah pendidikan Islam.

Sementara, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir menilai, buku ini merupakan bentuk apresiasi Muhammadiyah terhadap tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dan tokoh bangsa. "Pak Hasyim sosok yang mencair bahkan sering ke Muhammadiyah," kata Haedar Nasir.

Haedar mengaku sempat menjenguk Kiai Hasyim saat masih dirawat Rumah Sakit Malang, Jawa Timur. Ia mendapat pesan dari Kiai Hasyim sebelum wafat, agar terus menjaga ukhuwwah Islamiyah. "Tolong jaga betul ukhuwwah tokoh Islam, dan beliau sempat menyampaikan kita ini besar sebagai umat dan bangsa, dan itu memerlukan kesabaran. Kita yakin memang dasar ukhuwwah Islamiyah itu memang fondasinya kesamaan Iman," kata Haedar.

Kiai Hasyim juga berpesan bahwa negeri ini membutuhkan seorang pemimpin bernurani dan berhati. Sebab, negeri ini sedang tidak karuan. "Maka perlu pemimpin berhati nurani," katanya.

Anak bungsu dari almarhum Kiai Hasyim Muzadi, Muhammad Yusron Sidqi, yang juga hadir pada acara tersebut, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Muhammadiyah atas buku yang mengulas tentang sosok ayahnya tersebut.

Menurut Yusron, buku ini menjadi jembatan untuk mempererat silaturahmi antara NU dan Muhammadiyah. Di samping itu, buku ini akan menjadi sejarah karena ternyata Muhammadiyah lah yang membuat buku tentang tokoh NU.

"Ini buku pertama yang dibuat Muhammadiyah untuk tokoh NU. Tapi setahu saya belum ada buku NU sebagai tazkiyah kepada Muhammadiyah. Tentu ini bukan menyudutkan, tapi ingin sampaikan kita akan mulai era baru yang akan dibangun NU dan Muhammadiyah," kata Yusron.

KH Hasyim Muzadi wafat di kediamannya, di Malang, Jawa Timur, Kamis 16 Maret 2017, sekitar pukul 06.15 WIB. Selama aktif di Nahdlatul Ulama, Hasyim sempat menjadi pimpinan di organisasi itu menggantikan Abdurrahman Wahid, atau biasa disapa Gus Dur.

Puncak karir politiknya ditandai, saat mendampingi Megawati sebagai calon wakil presiden pada Pemilu 2004. Jenazah KH Hasyim Muzadi dimakamkan di Komplek Pesantren Al Hikam, Beji, Depok, Jawa Barat. (mus)