Megawati Usul Jokowi Inisiasi Penyelenggaraan KAA Kedua

Presiden Joko Widodo dan Megawati Soekarnoputri.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVA.co.id – Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri mengusulkan agar ada penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika kedua. Ia pun meminta agar Presiden Joko Widodo agar tak hanya mengadakan peringatan KAA saja, namun juga menginisiasi penyelengaraan konferensi jilid II sebagai kelanjutan dari tahun 1955.

Mega menilai semangat KAA pertama pada 1955 membuat sejumlah negara Asia dan Afrika berani mendeklarasikan kemerdekaannya. Bahkan, hal ini menurutnya sampai ke Amerika Latin.

"Saya berharap suatu saat Bapak Presiden pada tanggal yang sama, kita dapat bertemu kembali entah di mana. Bukan untuk perayaan seremonial. Tapi, konferensi Asia-Afrika seperti tahun 1955. Sudah saatnya kita pikirkan dengan serius Konferensi Asia-Afrika, mungkin yang disebut kedua," kata Megawati dalam sambutannya, di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 18 April 2017.

Mega menambahkan untuk saat ini, persoalan di Asia-Afrika perlu dilihat. Pasalnya, situasi negara-negara di Asia dan Afrika, yang juga menjadi peserta KAA 1955, banyak yang mengalami persoalan.

Ia menekankan faktor arus globalisasi dan pasar bebas saat ini membutuhkan evaluasi ulang semangat KAA 1955. Alasannya, situasi dunia saat ini saling terkoneksi sehingga memengaruhi negara-negara Asia-Afrika itu.

Megawati menilai, perlu dilakukan dialektika untuk negara-negara Asia-Afrika dengan situasi saat ini.  

"Di beberapa negara bahkan lintas negara Asia-Afrika pun terjadi berbagai konflik. Ada yang akibat perebutan wilayah bahkan tidak sedikit pertikaian terjadi akibat percikan-percikan api isu SARA yang mengarah pada disintegrasi. Terkadang atas nama argumentasi masing-masing agama penghilangan nyawa pun dianggap suatu kebenaran," lanjut Ketua Umum DPP PDIP itu.

Kemudian, ia menyebut banyak negara Asia-Afrika, yang kini tengah dilanda kemelut konflik dalam negeri. Padahal, negara-negara itu termasuk inisiator dan ikut dalam KAA 1955.

"Betapa teririsnya saya kalau melihat saat ini terjadi perpecahan dan konflik misalnya di Timur Tengah. Bagaimana Irak, Suriah, Yaman. Di Afrika, Tunisia, Mesir, Sudan, Nigeria, Somalia," kata Megawati.

Untuk itu, sejarah KAA 1955 yang melahirkan semangat kemerdekaan banyak negara Asia-Afrika, menurutnya perlu digelar kembali. Hal ini menjadi tanggung jawab semua pihak.

"Jangan menjadi kaum yang memunggungi sejarah, bahkan meninggalkan sejarah persaudaraan dan perdamaian para pendiri bangsa," kata Megawati.

Seperti diketahui, Presiden RI pertama Sukarno dan pemimpin bangsa lainnya menggagas konferensi negara-negara Asia dan Afrika pada 18 April 1955 di Bandung yang dikenal KAA.

Saat itu, KAA berlangsung pada 18 April 1955 di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat. Peserta KAA pertama berjumlah 29 negara. Tujuannya mendorong kerja sama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika dan melawan kolonialisme.

Kemudian, pada 2015 juga diselenggarakan acara peringatan KAA ke-60 di Jakarta dan Bandung. Untuk Jakarta, waktu perhelatannya 19-23 April 2015. Lalu, di Bandung pada 24 April 2015. Agenda tema peringatan KAA ini yaitu "Asia-Africa Business Summit" dan "Asia-Africa Carnival".

Peringatan KAA dua tahun lalu diikuti 89 kepala negara dari 109 negara Asia dan Afrika. (ase)