Penyerang Polres Banyumas Siapkan Peledak Serupa Panci

Pria bercadar yang menyerang anggota Polres Banyumas dengan senjata tajam, Selasa (11/4/2017).
Sumber :
  • VIVA.co.id/tribratanews

VIVA.co.id - Polisi masih mendalami motif Muhammad Ibnu Dar (22 tahun) menyerang Markas Kepolisian Resor Banyumas, Jawa Tengah. Aparat menengarai dia melakukan itu sebagai aksi balas dendam atas penembakan enam terduga teroris di Tuban, Jawa Timur.

"Pelaku masih diinterogasi. Tapi yang jelas kita tarik garis merahnya bahwa (motifnya) ada keterkaitannya dengan penindakan-penindakan Kepolisian di Tuban," kata Kepala Polda Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Condro Kirono, di Semarang pada Rabu, 12 April 2017.

Condro menjelaskan, berdasarkan hasil penggeledahan, pelaku telah mempersiapkan aksi-aksi teror lanjutan. Polisi menemukan benda-benda berupa alat yang diduga bom rakitan dalam penggeledahan itu.

"Ada rangkaian bahan peledak menyerupai panci, mungkin pelaku ini mau coba-coba membuat bom," kata Condro.

Jaringan lapas

Pelaku, kata Condro, masih aktif berkomunikasi dengan kelompok Jaringan Ansorud Daulah (JAD) di Indonesia. Ada bukti komunikasi pelaku dengan para tokoh JAD yang mendekam di sejumlah lembaga pemasyarakatan di Jawa Tengah, di antaranya, terpidana teroris di Lapas Kedungpane Semarang hingga Lapas Nusakambangan, Cilacap. 

"Sering komunikasi dengan teroris di tahanan. Bahkan pelaku sering besuk dan sebagainya," kata mantan Kepala Korps Lalu Lintas Polri itu.

Berdasarkan fakta itu, polisi meyakini kelompok JAD terus mengembangkan sel atau jaringan dengan merekrut anggota baru meski sejumlah pemimpin mereka dipenjara. 

"Dia (JAD) terus mengangkat (kelompok) baru. Pernah ditangkap di Lamongan beberapa waktu lalu, tapi menginstruksikan melakukan pembalasan. Incarannya paling intens adalah pemberantas terorisme," ujarnya. (hd)