Kondisi Bocah yang Selamat dari Pembunuhan Sadis di Medan

Korban selamat dari pembantaian satu keluarga di Medan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Putra Nasution

VIVA.co.id – K, bocah empat tahun yang menjadi satu-satunya korban selamat dari pembunuhan sadis di Medan, masih trauma. Ia sering menangis dan masih kerap mengigau, ketika tidur.

Saat ini, K masih dalam penjagaan di RS Bhayangkara, dengan perawatan medis dan pengawalan ketat Kepolisian. Kondisi K, dalam keadaan prihatin dengan kondisi mata di bagian kanan-kiri mengalami luka. Kemudian, tangan dan sebagian tubuh juga mengalami luka.

"Sudah kita siapkan untuk pemulihan kondisinya," kata Kepala RS Bhayangkara Medan, AKBP dr A. Nyoman Eddy kepada wartawan, di Medan, Senin 10 April 2017.

Eddy mengatakan, saat ini psikologis K tengah dilakukan. Menurutnya, tak cukup pemulihan fisik, namun harus disertai dengan pemulihan psikologis. Karena, setiap melihat orang tak dikenal, K kerap menangis.

"Kemudian, masih sering mengigau juga," jelas Nyoman.

Eddy mengatakan, untuk penanganan keseluruhan kesehatan K, tim medis Kepolisian sudah mempersiapkan dokter spesialis anak, spesialis penyakit dalam dan psikolog.

Selama proses perawatan, pihak rumah sakit membatasi tamu yang ingin menjenguknya. Hal ini, untuk mempercepat proses pemulihan yang bersangkutan. "Kita batasi dululah, ini agar dia cepat pulih," sebutnya.

Seperti diberitakan, pembunuhan sadis terhadap satu keluarga terjadi pada Minggu dini hari, 9 April 2017. Akibatnya, lima orang tewas dan seorang anak berusia empat tahun kritis. Kelima korban yang tewas dalam pembunuhan sadis adalah pasangan suami istri Rianto (40) dan Sri Ariyani (40).

Kemudian, kedua anak mereka, Naya (13) dan Gilang Laksono (8) dan mertua Riyanto, Sumarni (50). Sedangkan putri bungsu pasangan Rianto dan Yani, K (4), ditemukan dalam keadaan kritis. (asp)