118 KK Terdampak Longsor di Nganjuk

Ilustrasi longsor
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

VIVA.co.id – Sebanyak 118 Kepala Keluarga (KK) terdampak longsor di Desa Kepel, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, diungsikan ke tempat lebih aman. Mereka menempati rumah yang berada di bantaran sungai yang saat ini tersumbat material longsor.

Petugas dari Tagana beserta perangkat desa, memberi imbauan kepada warga agar bersiap-siap untuk mengungsi apabila terjadi hujan maupun tanda-tanda longsor susulan. Terlihat kepanikan warga saat menyiapkan barang-barang seperlunya dan meninggalkan rumah.

Salah seorang warga, Nyatemi, mengaku ketakutan dan terpaksa menyelamatkan diri dengan meninggalkan rumah.

"Saya takut makanya mau tidak mau meninggalkan rumah," kata Nyatemi, Senin, 10 April 2017.

Sementara itu, Semi, Kasun Selopuro, mengatakan, Dusun Selopuro adalah salah satu dusun yang posisinya rendah dan dilewati longsor susulan.

"Dusun Selopuro adalah salah satu dusun yang tedekat dari titik longsor. Diperkirakan jarak antara titik longsor dengan permukiman warga kurang lebih 3 km," katanya.

Menurutnya, saat ini warga dusun tinggal di bantaran sungai yang kini terbendung material longsor. Bila material longsor jebol, maka dimungkinkan terjadi banjir bandang ke aliran sungai.

Proses evakuasi korban

Usai longsor di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Tim SAR gabungan disiapkan untuk proses evakuasi lima korban yang dinyatakan hilang. Namun, proses evakuasi masih menunggu hasil survei kondisi lokasi. Diperkirakan lima korban berada di dua titik tertimbun.

Sedikitnya ada 500 tim SAR gabungan dari TNI, Polri, Tagana, BPBD dan relawan telah disiapkan untuk melakukan pencarian lima korban longsor, hari ini.

"Proses pencarian saat ini belum dilakukan karena lokasi yang terjal. Kondisi tanah juga masih labil dan rawan terjadi longsor susulan. Rencananya nanti akan datangkan alat berat dengan membuka jalan menuju lokasi yang sangat curam," kata Tagana Nganjuk, Candra Subakti.

Diketahui, longsor di Nganjuk terjadi pada Minggu, 9 April siang pada tebing 300 meter yang berada di areal perkebunan cengkeh dan mangga. Lima korban dipastikan tertimbun karena saat kejadian mereka tengah mononton di bawah titik longsor.

Laporan: Yusuf Saputro (Nganjuk)