Selain Politisi PKS, Densus 88 Juga Amankan Aktivis Dakwah

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Rikwanto.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA.co.id – Densus 88 terus bergerak memburu terduga teroris. Selain anggota Dewan Perwakilan Rayat Daerah Kabupaten Pasuruan, yang juga kader Partai Keadilan Sejahtera, Muhammad Nadir Umar (MNU) ada satu lagi seorang aktivis yang dijemput dan diamankan dalam waktu bersamaan oleh anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror untuk dilakukan pemeriksaan.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Polisi Rikwanto mengatakan, satu orang yang turut diamankan ialah Budi Mastur, aktivis dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Dakwah Nusantara.

"Kebetulan kemarin Sabtu, 8 April 2017 pukul 15.00 WIB dijemput dua orang yang dideportasi dari Turki via Malaysia di Bandara Djuanda Surabaya dan Bandara Husein sastra negara Bandung," kata Rikwanto di Jakarta.

Rikwanto menjelaskan, setiap ada warga negara Indonesia yang dideportasi berhubungan dengan negara Turki maupun informasi radikal dari pemerintah negara lain akan dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu saat berada di Tanah Air.

"Seperti biasanya, apabila ada FTF (Foreign Terrois Fighter) yang dideportasi dibertahukan ke Densus 88 Anti-teror," katanya.

Informasi diperoleh, berdasarkan dokumen paspor yang disita petugas, MNU merupakan pria kelahiran Pasuruan, Jawa Timur. Dia ditangkap di Terminal 2 Bandara Juanda, seturun dari pesawat Air Asia XT 327 tujuan Kuala Lumpur (Malaysia)-Surabaya, yang mendarat sekira pukul 15.21 WIB.

MNU memang diintai petugas Densus 88 karena diduga bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS. Begitu menerima informasi bakal terbang ke Surabaya dari Kuala Lumpur, Densus langsung berkoordinasi dengan petugas Imigrasi Bandara Juanda Surabaya agar dilakukan penindakan.