Penganjur Salat Hadap Timur Ternyata Pernah Sakit Jiwa

Petugas Kejaksaan Negeri Garut, Jawa Barat, memusnahkan barang bukti berikut bendera NII pada 8 Juli 2013.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Diki Hidayat

VIVA.co.id – Orang yang mengaku Jenderal Angkatan Darat Negara Islam Indonesia (NII), Wawan Setiawan, dinilai hanya melakukan aksi untuk mengundang perhatian banyak orang.

Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) Kodam III Siliwangi, Kolonel ARH Desi Aryanto menjelaskan, pria asal Kabupaten Garut tersebut sudah dipanggil dan diperiksa dalam Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida).

"Sudah dipanggil sama aparat gabungan, ditanyain, didalami apa motifnya mengeluarkan maklumat tersebut. Ternyata hanya untuk mencari ketenaran saja," ujarnya di Makodam III Siliwangi Kota Bandung Jawa Barat, Jumat, 31 Maret 2017.

Bahkan, lanjut Desy, pria yang disebut-sebut memiliki pengikut mencapai 10 orang ini mempunyai catatan penyakit kejiwaan. Wawan merupakan pasien kelainan jiwa pada tahun lalu. "Informasinya seperti itu. Meski kejadian di Garut ini tidak menyebar. Kodam III Siliwangi tetap mewaspadai adanya upaya merusak NKRI melalui radikalisme," jelasnya.

Untuk memberikan efek jera, yang bersangkutan kini ditangani Polres Garut untuk pengembangan lebih lanjut. "Sekarang kasusnya sudah ditangani Polres," kata pria yang akrab disapa Pak Kapen ini.

Sebelumnya diberitakan, warga Desa Tegalgede, Kecamatan Pakenjeng, Garut, Jawa Barat, sempat dihebohkan dengan beredarnya surat pemberitahuan yang dibuat oleh Wawan, yang berisi pemberitahuan bahwa Wawan dan pengikutnya yang meyakini Sensen Komara sebagai Presiden Negara Islam Indonesia (NII) dan juga sebagai Rasul, melaksanakan salat menghadap ke timur.

Wawan sendiri mengaku dirinya merupakan seorang Panglima Angkatan Darat di Negara Islam Indonesia (NII). (ase)