Jika Earth Hour jadi Kebiasaan, Sebulan Hemat Rp500 Juta
- VIVA.co.id/Adi Suparman
VIVA.co.id – Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan mengimbau masyarakat, jika gerakan Earth Hour dijadikan kebiasaan sehari-hari, selain berpengaruh kepada stabilitas energi, pasti juga akan memangkas beban pengeluaran biaya.
Menurutnya, harus ada konsep sistematis, dimulai dari rekayasa berjangka kepada masyarakat, agar mempunyai kesadaran dan kewajiban menghemat energi.
"Tambah lagi menitnya, tambah lagi harinya. Saya tadi cerita, hematnya lumayan, Rp500 juta sebulan hanya gara-gara mencabut saja (listrik)," kata dia, di sela-sela gerakan pemadaman listrik, atau Earth Hour, bertajuk 'This Eart Hour Shine A Light On Climate Action' di pelataran Gedung Sate, Kota Bandung Jawa Barat, Sabtu malam, 25 Maret 2017.
Pria yang akrab disapa Aher itu menyatakan, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, sudah diinstruksikan, agar membuat program sistematis dengan mengikutsertakan komunitas, agar gerakan hemat energi ini tidak hanya sebatas momentum tahunan.
"Saya tadi pesan ke komunitas, ke dinas LH, coba dibuat rekayasanya, dibuat engineering-nya supaya ini menjadi sebuah gerakan yang bisa disosialisasikan kepada masyarakat untuk kemudian menghadirkan kebiasaan," ucapnya.
Menurutnya, gerakan 60+ ini jangan hanya menjadi agenda seremonial komunitas, dukungan kepada masyarakat, agar berperan aktif juga menjadi tanggung jawab bersama.
"Kita bersepakat, berkomitmen, mematikan sejam saja. Setahun kita memperingati, kita seremonikan. 60+ itu bukan tanpa makna, hanya 60 menit saja, tetapi harus jadi kebiasaan," ujarnya. (asp)