Cara Keluarga Mengungkap Misteri Pembunuhan Akseyna
- VIVA/Zahrul Darmawan
VIVA.co.id – Pihak keluarga mendatangi kamar indekos jelang dua tahun tewasnya Akseyna Ahad Dori, mahasiswa Universitas Indonesia yang diduga jadi korban pembunuhan. Di kamar indekos yang berlokasi di kawasan Beji, Depok, Jawa Barat itu, keluarga akhirnya diizinkan polisi untuk membawa sejumlah barang berharga Ace sapaan akrab Akseyna.
Arfila Ahad Dori, kakak kandung korban mengatakan, kedatangannya ke kamar indekos Akseyna adalah bagian dari usaha keluarga untuk ikut mengungkap kasus ini. Upaya yang dilakukan pihak keluarga mendapat pengawalan aparat kepolisian.
"Kami ambil barang-barang ini bukan untuk menyerah atau apa atas kasus ini. Justru kami begini untuk melucut kembali agar kasus ini bisa segera terungkap," kata Arfila kepada wartawan, Sabtu 25 Maret 2017.
Sejumlah barang yang dibawa oleh pihak keluarga antara lain, buku-buku kuliah, perlengkapan makan hingga pakaian. Sejumlah barang milik almarhum disimpan keluarga di dalam koper. "Ya semuanya kami bawa, yang bisa bermanfaat. Ini semua (barang) yang biasa digunakan anak kosan lah," ujarnya.
Untuk diketahui, kamar indekos tersebut sebelumnya belum boleh dibuka oleh kepolisian lantaran masih dalam proses penyelidikan. Polisi bahkan melarang kamar yang berada di lantai dua itu disewakan.
Alhasil, dari 27 kamar yang ada di indekos tersebut, hanya kamar yang pernah ditempati oleh almarhum Akseyna yang terlihat masih kosong.
Diberitakan sebelumnya, Akseyna Ahad Dori, mahasiswa UI Fakultas MIPA itu ditemukan tewas dengan posisi mengambang di Danau Kenanga, UI Depok, Jawa Barat, Kamis 26 Maret 2015.
Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan saksi ahli, polisi pun menyimpulkan jika Ace adalah korban pembunuhan. Namun, hingga berita ini diturunkan, kasus itu masih menyisakan misteri.