Ganjar Pranowo Yakin Benar soal Izin Baru Pabrik Semen
- ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
VIVA.co.id – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta warga penolak pabrik semen di Rembang agar menilik dan mengikuti perkembangan terbaru tentang rencana berdirinya pabrik semen di Pati. Hal itu disampaikannya pascaputusan Mahkamah Agung tentang kasasi atas pabrik di Pati.
"Di Pati gugatannya di sana kalah kan warga. Di Pati kan mau ada pabrik semen di sana. Apa sikap mereka (warga penolak). Maka maksud saya biar kita lebih lembut seperti ini," kata Ganjar di Semarang, Jawa Tengah, Rabu , 22 Maret 2017.
Sejak awal, konflik petani kata dia tidak hanya terjadi dengan PT Semen Indonesia Tbk di Rembang melainkan juga dengan pihak swasta dalam hal ini PT Sahabat Mulia Sakti (SMS), anak perusahaan PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk. Perseteruan mereka juga sampai ke ranah hukum.
Berdasarkan putusan kasasi Mahkamah Agung yang tertulis di situs resmi MA, terungkap, gugatan warga Pati, kabupaten yang dekat dengan Rembang, atas upaya pendirian pabrik semen dari pihak swasta itu ditolak. Pihak penggugat atau pemohon tercatat atas nama Jasmo, kemudian pihak tergugat atau termohon/terdakwa adalah bupati Pati dan PT SMS. Sementara Majelis Hakim terdiri dari Yosran, Sudaryono, dan Yulius. Amar putusan menyatakan tolak kasasi.
Ganjar berharap, dengan turut melihat perkembangan polemik pabrik semen Pati, warga penolak pabrik semen Rembang bisa melihat secara menyeluruh terhadap kondisi riil di Kawasan Pegunungan Kendeng tersebut. Jika warga masih menolak, saya berharap protes itu bisa dilakukan dengan tidak menyakiti diri sendiri.
"Lagi-lagi saya mengharapkan protes bagian dari ekspresi, hak untuk bicara. Tapi di sisi lain jangan membahayakan nyawa," lanjut Ganjar.
Terkait polemik pabrik semen Rembang, Ganjar menyatakan sikapnya tetap sama. menyatakan siap memberikan data-data kepada pihak mana pun terkait perjalanan izin baru pembangunan pabrik tersebut.
"Tadi malam teman Komnas HAM sudah telepon saya, saya jelaskan satu per satu apa yang terjadi dan saya siap memberikan data-data jika memang diperlukan agar situasinya tidak lebih buruk," ujarnya.
Ia menjelaskan, terbuka terbuka dengan mengundang semua pakar dan warga penolak pabrik semen saat melakukan sidang Adendum Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) beberapa waktu lalu. Namun pihak kontra saat itu justru memlilih walk out dari sidang tersebut.
"Harapannya itu (sidang Amdal) tuntas kita bicara. Tidak justru berjalan keluar dan bisa menyampaikan dengan baik. Kalau memang ada potensi kerusakan ya para pakar-pakar kan menilai. Kita bisa minta pertanggungjawaban mereka soal akademis, " kata Politikus PDI Perjuangan ini.
Ganjar berharap, meninggalnya Patmi (48) salah satu petani asal Kabupaten Pati yang juga turut melakukan aksi menyemen kaki di depan Istana bisa menjadi pelajaran. Ia menyayangkan perjuangan tersebut dilakukan dengan cara membahayakan diri.
"Dari awal saya sampaikan, enggak boleh demo-nya yang tidak membahayakan diri sendiri atau membahayakan. Kalau seperti ini sih yang tidak suka kemudian bicaranya bisa macam-macam. Saya sudah mendapatkan bully di mana-mana, 'ini tanggung jawab, tanggung jawab katanya'. Tapi apakah tidak lebih baik tanggung jawab dengan berdialog, " tuturnya.
Aksi pembangunan pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah, menimbulkan korban jiwa. Patmi (41 tahun) meninggal dunia pada Selasa dini hari WIB. Lihat ceritanya di video ini .