Wapres Amerika Mau ke Indonesia, Kasus Freeport Harus Muncul

Wakil Presiden AS, Mike Pence (kiri), dan Presiden Donald Trump.
Sumber :
  • Reuters/Brendan McDermid

VIVA.co.id – Wakil Presiden baru Amerika Serikat (AS) Mike Pence dijadwalkan berkunjung ke Indonesia April 2017. Kunjungan ini dinilai akan menjadi moment penting bagi hubungan bilateral antara AS dengan Indonesia.

Anggota Komisi I DPR, Andreas Hugo Parreira, mengungkapkan sejak Donald Trump terpilih menjadi Presiden AS, muncul berbagai spekulasi terkait arah politik Negeri Paman Sam itu atas Asia Tenggara, terutama Indonesia.

"Kunjungan Pence ini kiranya menjadi kesempatan bagi Indonesia melalui pertemuan dengan Presiden Jokowi untuk dengar langsung orang nomor dua negara super power mengenai komitmen [AS] terhadap Indonesia," kata Andreas kepada VIVA.co.id, Rabu 15 Maret 2017.

Dia pun meminta pemerintah harus memaksimalkan kedatangan Pence ini dengan membahas berbagai isu, mulai terorisme, masalah Freeport, sampai kejahatan trans-nasional.

"Tidak tertutup Freeport jadi isu pembahasan utama. Ini penting biar AS juga paham aturan di Indonesia," lanjut Andreas menambahkan.

Menurut dia, kejelasan posisi Indonesia dalam bilateral dengan AS diperlukan untuk membuka ruang diplomasi dan kerjasama yang lebih produktif antar dua negara. Diharapkan ada dorongan dan solusi dari pemerintah AS agar persoalan Freeport bisa selesai.

"Kunjungan Mike Pence membuktikan Indonesia sebagai negara penting di Asia. Pemerintah harus maksimalkan hal ini," tuturnya.

Seperti diketahui, perselisihan pemerintah Indonesia dengan Freport Indonesia terkait kontrak kerja menjadi sorotan. Persoalan ini membuat ribuan karyawan Freeport mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) karena terhentinya aktivitas tambang.

Pihak Freeport Indonesia bersikeras agar pemerintah tak memaksakan perubahan Kontrak Karya (KK) Freeport ke Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). (ren)