Dianggap Institusi Terkorup Kelima, ini Respons Polri

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Polisi Rikwanto.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Danar Dono

VIVA.co.id – Hasil survei dari Transparancy International Indonesia atau TII terkait Global Coruption Barometer mengungkapkan Kepolisian Republik Indonesia masuk dalam urutan kelima lembaga negara yang terkorup di Tanah Air. Bagaimana reaksi Markas Besar Polri?

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Polisi Rikwanto, justru menghargai hasil survei itu. "Kita apresiasi tim survei dan memang Polri telah berupaya melakukan beberapa hal agar tumbuh ke depan jadi semakin baik dan dicintai masyarakat," kata Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 9 Maret 2017.

Menurut Rikwanto, pembenahan di lingkungan Korps Bhayangkara ini seperti halnya peningkatan kesejahteraan personil Polri seperti perumahan, tunjangan kerja, kenaikan pangkat.

"Kita juga lakukan sistem punish (hukuman) atau reward (penghargaan). Personil yang berprestasi tidak berapa lama diberikan penghargaan. Kalau melanggar maka dikenakan etik disiplin dan jika melakukan pidana maka ditindak. Tidak segan bila tak bisa dibina dipecat," ujarnya.

Kemudian, Polri juga sedang melakukan pembenahan yaitu penindakan terhadap anggota yang melakukan pungutan liar, bahkan telah berkoordinasi dengan tim sapu bersih pungutan liar. Tak sedikit juga anggota Polri yang terkena razia operasi tangkap tangan.

"Jadi silahkan masyarakat kita buka ruang untuk melaporkan bisa sampai ada pungli kita akan tindak. Kita transparan tidak segan menindak," jelasnya. (ren)