Empat Korban Ledakan SPBU Maros Dirujuk ke Makassar

Empat di antara delapan korban ledakan sebuah SPBU di Maros dirawat di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar, Sulawesi Selatan, pada Rabu, 8 Maret 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yasir

VIVA.co.id - Tangki penampungan bahan bakar minyak di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 74 905 15 di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, meledak pukul 19.15 Wita, Selasa, 7 Maret 2017. Delapan karyawan menjadi korban ledakan itu.

Empat di antara mereka terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar, Rabu dini hari, 8 Maret 2017. Mereka, antara lain, Abdul Razak (44); pekerja pembersih tabung premium; Riko Tendean (40) pekerja SDA; Jamaluddin (30) dan Makkulau (28), pengawas.

Kondisi Abdul Razak yang saat itu berada paling dekat dengan sumber ledakan mengalami luka bakar paling parah. Sekujur tubuh dan wajahnya mengalami luka bakar. Total 90 persen luas luka bakar yang dialaminya.

"Sementara yang gawat ada dua. Gawat pertama ini Pak Abdul Razak yang 90 persen grade 2A. Kedua, ada juga tetap grade 2A tapi 50 persen, Pak Makkulau," kata dr Asrul Mappiwali, Dokter Bedah RS Wahidin Makassar, kepada wartawan di Instalasi Gawat Darurat, pada Rabu, 8 Maret 2017.

Menurut dr Asrul, tim dokter akan melakukan operasi pembuangan jaringan yang tidak sehat dari luka korban. Jika kondisi memungkinkan, Abdul Razak dan Makkulau akan dioperasi siang ini.

"Kita utamakan dulu yang luas luka bakarnya 90 persen, kita akan debridement (pembuangan jaringan yang tidak sehat dari luka untuk mempromosikan penyembuhan). Sekaligus dipasang alat bantu untuk mencegah trauma inhalasi. Ini sementara dipersiapkan, dilengkapi dulu, tunggu hasil laboratoriumnya," katanya.

Dua korban lain, Riko dan Jamaluddin, juga dalam kondisi yang sama, mengalami luka bakar lebih dari 25 persen. Mereka juga mengalami trauma trauma inhalasi. "Kita akan berikan debridement juga," katanya.

Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Maros, Ajun Komisaris Polisi Jufri Natsir, total delapan karyawan Pertamina menjadi korban ledakan. Para korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Salewangan setelah kejadian. 

Ledakan, kata Jufri, bermula ketika pekerja sedang membersihkan tabung tangki penampung bahan bakar jenis Premium dan Pertamax menggunakan mesin khusus. Namun, mesin yang digunakan terjadi arus pendek dan membuat tangki penampungan meledak. (mus)