Beredar Permen Diduga Mengandung Narkoba di SD Surabaya

Petugas Satpol PP Kota Surabaya menggelar razia permen dot yang diduga mengandung narkotika di sejumlah SD di Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa, 7 Maret 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

VIVA.co.id - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya menggelar razia permen dot yang diduga mengandung narkotika di sejumlah Sekolah Dasar (SD) di Surabaya, Jawa Timur. Hasilnya, ratusan permen dot disita dan kini tengah diuji laboratorium.

Seluruh petugas Satpol PP se-kecamatan Kota Surabaya melakukan razia pada 6-7 Maret 2017. Pada razia hari pertama, sebanyak 345 botol permen dicurigai mengandung narkotika atau bahan berbahaya disita dari toko maupun pedagang asongan di dekat SD-SD di 14 kecamatan.

"Belum tentu narkoba. Patut diduga. Permen-permen itu dikhawatirkan mengandung zat berbahaya untuk dikonsumsi anak-anak, terutama anak TK dan SD," kata Kepala Satpol PP Surabaya, Irvan Widiyanto, ditemui di kantornya pada Selasa, 7 Maret 2017.

Razia itu berawal dari pengakuan pelajar SD yang terjaring razia saat membolos di kawasan Surabaya timur minggu lalu. "Pelajar SD ini mengaku pusing setelah mengonsumsi permen tersebut," kata Irvan.

Petugas terus menyisir semua SD dan TK dan menyita jajanan yang secara penampilan bikin tertarik anak kecil untuk membelinya. Tiga jenis permen yang beredar, di antaranya, berbentuk dot susu. "Namanya Permen Keras," ujarnya.

Dalam razia, kata Irvan, Satpol PP bekerja sama dengan puskesmas masing-masing kecamatan. "Permen itu akan diuji laboratorium oleh Dinkes, apakah mengandung zat berbahaya," katanya.

Kepala Badan Nasional Narkotika Kota Surabaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Suparti, mengaku telah mengerahkan tim untuk memastikan informasi peredaran permen diduga mengandung narkotika atau zat berbahaya itu. "Kami juga punya sampel permennya dan sedang diuji laboratorium," katanya dikonfirmasi wartawan.

Hasil uji laboratorium, kata Suparti, paling cepat bisa diketahui tiga hari mendatang. Dia meminta masyarakat tidak resah dan menunggu hasil uji laboratorium. "Karena belum pasti kandungan permen itu ada narkobanya," ujarnya.