Banjir dan Longsor di Limapuluh Kota Tewaskan 5 Orang
- ANTARA/Muhammad Arif Pribadi
VIVA.co.id – Penanganan bencana banjir dan longsor yang terjadi sejak 3 Maret 2017 di Kabupaten Limapuluh Kota Provinsi Sumatera Barat masih terus dilakukan. Hujan lebat yang turun terus-menerus menyebabkan Sungai Sumpur meluap dan longsor di tebing dan perbukitan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan, hingga Sabtu 4 Maret 2017, korban jiwa akibat longsor di Kabupaten Limapuluh Kota mencapai lima orang. Sedangkan dua orang dilaporkan mengalami luka berat.
Sebanyak delapan kecamatan dan 13 nagari terdampak langsung dari banjir dan longsor yang meliputi Kecamatan Pangkalan, Kapur IX, Mungka, Harau, Payakumbuh, Lareh Sago Halaban, Sulikik, dan Empat Barisan. Ratusan rumah terendam banjir seperti di 150 rumah di Jorong Ranah Pasar, 50 unit rumah di Jorong Ranah Baru, 50 unit rumah di Jorong Abai.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pendataan masih dilakukan oleh BPBD. "Lima dusun terisolir. Jalan nasional penghubung Sumatera Barat-Riau putus," katanya seperti dikutip dari siaran persnya di Jakarta, Sabtu 4 Maret 2017.
Tim Reaksi Cepat BNPB sudah berhasil tiba di lokasi bencana. Bupati Kabupaten Limapuluh Kota telah menetapkan masa tanggap darurat selama tujuh hari yaitu 3-9 Maret 2017.
Tim gabungan dari BPBD Kabupaten Limapuluh Kota bersama TNI, Polri, Basarnas, PLN, Dinas Sosial, Dinkes, dan relawan telah berhasil menjangkau Kecamatan Pangkalan yang terdampak banjir. Pencarian dan evakuasi korban dari delapan unit mobil yang tertimpa longsor di KM 17 Koto Alam Kecamatan Pangkalan masih terus dilakukan.
BNPB dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Barat telah mengirimkan bantuan logistik dan tenaga untuk mendukung penanganan darurat bencana banjir, dan tanah longsor di Kab Limapuluh Kota. Bantuan dari 13 organisasi masyarakat, perseorangan dan perusahaan telah diterima posko.
Kebutuhan mendesak saat ini adalah alat berat untuk membersihkan material longsor, mobil rescue, perahu karet, tenda, permakanan, obat-obatan, selimut, air minum, dan lainnya.
Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dari ancaman banjir, longsor dan puting beliung mengingat hujan berintensitas masih berpotensi terjadi dalam satu minggu ke depan.