Pemerintah Harus Manfaatkan MoU Kelautan RI-Arab Saudi
- REUTERS/Achmad Ibrahim/Pool
VIVA.co.id – Nota kesepahaman (MoU) bidang kerja sama kelautan dan perikanan menjadi kesepakatan usai pertemuan bilateral Presiden Joko Widodo dengan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud Salman, di Istana Bogor, Rabu kemarin. Ada harapan agar kerja sama ini menguntungkan Indonesia dengan peningkatan ekspor hasil perikanan ke Arab Saudi.
"Kita berharap kerja sama ini saling menguntungkan. Sebagai negara tropis dan kepulauan, Indonesia bisa meningkatkan ekspor hasil kelautan dan perikanan ke Arab Saudi," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR, Daniel Johan, kepada VIVA.co.id, Kamis, 2 Maret 2017.
Daniel menjelaskan Arab Saudi membutuhkan peran Indonesia di sektor kelautan dan perikanan. Keterbatasan alam menurutnya menjadi alasan Arab Saudi mengimpor dari negara seperti Indonesia.
"Jelas, Arab Saudi butuh. Karena keterbatasan geografis alam di sana," tutur politikus PKB itu.
Dikatakan Daniel, Arab Saudi punya prospek sebagai negara sasaran ekspor besar kelautan dan perikanan seperti Australia.
"Ini yang harus dimaksimalkan pemerintah Indonesia. Peluang prospek besar sasaran ekspor hasil kelautan ke Arab Saudi," jelasnya.
Seperti diketahui, penandatanganan MoU di beberapa sektor bidang dilakukan antara Presiden Joko Widodo dengan Raja Salman usai pertemuan bilateral.
Selain sektor kelautan dan perikanan, ada sejumlah MoU seperti terkait kerja sama koperasi usaha kecil menengah, kesehatan, pendidikan, perhubungan, agama, sampai investasi perdagangan.
Raja Salman melakukan kunjungan ke Indonesia dimulai Rabu kemarin dengan agenda bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Bogor. Rangkaian kunjungan ini berlanjut hari ini dengan agenda ke gedung DPR dan bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Rencananya, Raja Salman juga punya agenda berkunjung ke Masjid Istiqlal. (one)