Adik Amrozi Sebut Pembom Cicendo Bandung Salah Asuhan

Kepolisian berjaga di lokasi teror bom di Cicendo, Bandung, Jawa Barat, Senin (27/2/2017).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dede Idrus

VIVA.co.id – Mantan instruktur bom Jamaah Islamiyah Wakalah Jawa Timur, Ali Fauzi Manzi, menyebut pelaku bom panci di Taman Pandawa, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat, masih amatiran. Dia bahkan menduga kuat pelaku merupakan korban salah asuhan.

Analisis tersebut disampaikan Ali Fauzi di jendela akun Facebooknya, Ali Fauzi Manzi. Dia enggan menerangkan secara langsung ketika coba ditanya melalui pesan singkat oleh VIVA.co.id pada Senin, 27 Februari 2017. "Silakan baca di FB (Facebook) saya," katanya.

Dalam akun Facebooknya, Ali Fauzi mengunggah foto layar televisi yang menyiarkan peristiwa bom Cicendo dan menyorot ke barang bukti panci yang dipakai pelaku sebagai peralatan bom. Foto diunggah sekira pukul 14.00 WIB.

Pada foto itu, adik bomber Bali itu menuliskan keterangan 'Salah asuh...? Pelaku bom di Bandung amatiran. Misi besar kemampuan dan material pas-pasan...'. Fauzi tidak menjelaskan rinci apa yang dimaksud dengan salah asuhan tersebut.

Di kolom komentar, Ali Fauzi menjelaskan tiga poin penting yang menjadi dasar bahwa pelaku bom Cicendo, menurutnya, amatiran. Pertama, para pelaku monoton dengan hanya paham satu jenis bom dengan menggunakan peralatan panci.

Kedua, tulis pria yang pernah berlatih militer di kamp Moro Islamic Liberation Front (MILF) Filipina itu, karena keterbatasan pengetahuan tentang bom, alat ledak yang diledakkan pelaku dia nilai hanya serupa mercon. "Ketiga, ilmu cetek semangat melawan selangit akhirnya dengan kemampuan pas-pasan...," tulis dia.

Keterangan Ali Fauzi kurang lebih senada dengan apa yang disampaikan Kepala Kepolisian RI, Jenderal Polisi Tito Karnavian. Dia menyebut bom panci Cicendo berdaya ledak rendah. "Tidak ada warga jadi korban," ujarnya di kampus Universitas Airlangga Surabaya, Jawa Timur.

Ledakan terjadi di Taman Pandawa Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Senin, pagi, 27 Februari 2017. Pelakunya diduga dua orang. Satu pelaku berhasil melarikan diri, sementara satu pelaku lagi dilaporkan polisi dengan pelor setelah baku tembak di kantor Kelurahan Arjuna.