Mengintip Paskhas AU Terjun dari Ketinggian 8.000 Kaki

Ilustrasi/Latihan Korpaskhas TNI AU
Sumber :

VIVA.co.id – Cakrawala belum terbentang di Lanud Sultan Hasanuddin Makassar, 300 Prajurit Pasukan Khas (Paskhas) Tentara Nasional Indonesia yang terdiri dari Mawing II Paskhas, Batalyon komando 466 Paskhas dan Detasemen Hanud 472 Paskhas sudah berbaris rapi. Pack yang  berisi parasut sudah ditenteng, Selasa, 21 Februari 2017.

Mesin pesawat Hercules C 130 A 1303 dari satuan Skuadron Udara 32 Malang sudah menghidupkan mesinnya tepat di hadapan 300 pasukan korps baret jingga itu.

Para prajurit Paskhas dibagi menjadi 5 Shorty, masing-masing Shorty beranggotakan 65 prajurit kecuali Shorty lima yang beranggotakan 43 orang. shorty lima disiapkan untuk terjun free fall di ketinggian 8.000 kaki.

Hari itu tepat pukul 06.00 WITA, pintu belakang Hercules pun dibuka, 65 prajurit bersiap menuju pesawat. Shorty itu dibagi menjadi empat baris, kedua tangan diangkat, berlari masuk ke badan pesawat.

FOTO: Pasukan Khas TNI AU sedangg menggelar latihan penerjunan bagi anggota TNI AU, Selasa, 21 Februari 2017. (VIVA.co.id/M Yasir)

Kondisi menegangkan mulai terasa ketika pintu belakang hercules ditutup, tanda pesawat siap lepas landas. Ada enam crew pesawat menemani Shorty pertama menggunakan pakaian overall orange lengkap dengan G-SUIT-nya.

Jumping Master memberikan arahan kepada prajurit Paskhas sebelum mereka terjun dari pesawat. Usai menerima arahan, para prajurit kembali memeriksa perlengkapan mereka.

Warna jingga fajar mulai memudar, dua pintu fuselage (pintu samping bagian belakang pesawat) pun mulai dibuka, kiri dan sebelah kanan. Hercules sudah berada pada ketinggian 1.500 kaki. Pucuk barisan 1 dan barisan 2 sudah berada di mulut pintu, tiga crew pesawat menahan badan mereka di masing-masing pintu.

Tepat di atas titik target pendaratan, satu persatu prajurit Paskhas melompat dari pesawat. Barisan 1 dan 2 pun sudah mengambang di udara dengan parasut mereka.

Hercules lalu berputar arah, bersiap menerjunkan prajurit di barisan 3 dan barisan 4. Saat kembali di atas titik pendaratan dan di ketinggian yang sama, secara bergantian mereka pun melompat.

Situasi dan kondisi serupa juga dirasakan Shorty 2, Shorty 3 dan 4. Tujuan dari terjun statik itu sebagai salah satu bagian melatih kemampuan perorangan prajurit Paskhas khususnya prajurit Komando untuk membina kemampuannya.

Khusus untuk Shorty 5, sebanyak 40 prajurit yang hendak melakukan free fall tampak lebih menegangkan. Perlengkapan mereka lebih lengkap,persiapan pun harus lebih matang.

Dua perempuan

Dua dari 40 prajurit itu perempuan. Salah satu penerjun senior, Serka Fartoni sebagai pimpinan Shorty memberikan arahan. "Tetap tenang, periksa semua perlengkapan kalian. Tidak ada yang lebih hebat yah, jadi gak usah main-main. Harus fokus," ujar Fartony.

Berbeda dengan lainnya yang melakukan terjun statik, Shorty 5 akan melakukan terjun free fall atau terjun bebas di ketinggian 8.000 kaki.

"Kita lompat langsung melalui pintu belakang, bukan di pintu fuselage. Setelah terjun, nanti di ketinggian 4.000 kaki baru buka parasut," kata Letkol Pas Sumarsono, Wakil Komandan Wing II Paskhas kepada VIVA.co.id, Rabu, 22 Februari 2017.

Ia mengatakan kegiatan terjun statik dan free fall ini merupakan agenda tahunan dari Paskhas. Latihan terjun penyegaran untuk meningkatkan kemampuan prajurit.

"Ini adalah latihan terjun penyegaran statik dan free fall. Paskhas seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke rutin setiap tahun melakukan ini," kata Sumarsono.

FOTO: Pasukan Khas TNI menggelar latihan di Kota MaKassar. (VIVA.co.id/M Yasir)

Menurutnya, kegiatan ini dimulai sejak 17 Januari 2017 lalu hingga akhir Februari mendatang. Sejumlah kota, mulai dari Pontianak, Pekanbaru, Medan, Aceh, Malang, Madiun, Jogja, dan Makassar menjadi rute latihan pasukan khas TNI Angkatan Udara itu.

Setelah di Makassar, lanjut Sumarsono, para pasukan akan melanjutkan latihan mereka di Kupang, lalu ke Biak.

"Ini ada standarisasasi untuk kemampuan tempur prajurit. Setelah latihan penyegaran, kita juga ada latihan satuan yang memerlukan operasi tempur berkaitan dengan pergerakan pasukan mobilisasi udara," katanya.