Dua Hari Sebelum Kim Jong-nam Terbunuh, Siti Telepon Ibunya
- Kyodo/via REUTERS
VIVA.co.id – Ibunda Siti Aisyah mengaku sempat berkomunikasi terakhir dengan anaknya yang kini dituduh membunuh Kim Jong-nam, saudara tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, pada dua hari sebelum terjadinya pembunuhan atau tepatnya pada Sabtu, 11 Februari 2017.
Pengakuan Debah, sebelumnya ditulis Benah, perempuan yang melahirkan Siti Aisyah, menyebutkan bahwa anaknya itu sempat berkomunikasi dengan keluarga.
"Telepon terakhirnya Sabtu malam Minggu (11 Februari). Bilangnya habis salat," kata Debah di kediamannya, Sabtu, 18 Februari 2017.
Sejak itu, kata Debah, ia tak bisa lagi berkomunikasi dengan Siti Aisyah. Ia hanya mendapat kabar beberapa hari kemudian bahwa anak perempuannya itu terlibat kasus pembunuhan saudara tiri pemimpin Korea Utara di media massa.
Kini, Debah berharap agar ia bisa bertemu dengan Siti Aisyah. Ia mengaku hendak memastikan kebenaran isu yang berkembang atas tindakan anaknya itu. Sebab, anak yang selama ini akrab disapa Eneng itu, selalu jujur dengan Debah.
"Biar ngomong langsung sama Eneng (Siti Aisyah). Iya (terlibat pembunuhan) apa enggak. Soalnya Eneng kan kalau sama orang tua mah jujur," katanya.
Siti Aisyah, sebelumnya dilaporkan tertangkap oleh Kepolisian Diraja Malaysia atas tuduhan pembunuhan terhadap Kim Jong-nam, saudara tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.
Siti diamankan bersama seorang perempuan dan lelaki. Dari dugaan kepolisian, Siti dan seorang perempuan asal Vietnam itu terlibat pembunuhan Kim Jong-nam dengan cairan kimia saat saudara tiri pemimpin Korea Utara itu hendak pergi ke Macau.