Banjir Bandang di Bitung, Belasan Ribu Orang Mengungsi

Banjir bandang dan tanah longsor melanda Kota Bitung, Sulawesi Utara, pada Minggu, 12 Februari 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agustinus Hari

VIVA.co.id – Banjir bandang dan tanah longsor melanda Kota Bitung, Sulawesi Utara, pada Minggu 12 Februari 2017. Sebanyak 13 ribu warga mengungsi dan tiga gedung sekolah rusak. Satu orang hanyut terbawa arus banjir belum ditemukan hingga kini.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Utara, Noldy Liow, saat dihubungi di lokasi bencana Senin 13 Februari 2017, mengatakan jumlah pengungsi banjir bandang dan longsor di Bitung, totalnya 13.378 jiwa, 1.132 rumah rusak akibat banjir, dan 32 rumah dihantam tanah longsor.

“Data untuk Kecamatan Aertembaga, yakni Kelurahan Aertembaga Dua, 110 rumah kena banjir, tanah longsor tiga rumah, satu pohon tumbang dengan pengungsi 9315 jiwa. Kelurahan Tandurusa, 400 rumah kena banjir, warga mengungsi 1.100 jiwa dan seorang warga sakit. Kemudian, di Kelurahan Pateten Satu, 110 rumah kena banjir, yang pengungsi 646 jiwa. Kelurahan Pateten Dua, 120 kena banjir, mengungsi 840 jiwa, Kelurahan Aertembaga Satu, banjir 120 rumah, mengungsi 390 jiwa dan Kelurahan Winenet Satu, 40 rumah kena banjir dan 250 jiwa mengungsi,” kata Noldy.

Ia juga menyebutkan di Kecamatan Maesa, dua kelurahan, yakni Kelurahan Bitung Tengah, ada 40 rumah terdampak banjir, Kelurahan Pateten Tiga kena banjir 30 rumah, tanah longsor satu rumah, pengungsi 80 jiwa.

“Di Kecamatan Lembeh Utara, juga dua kelurahan terjadi di Kelurahan Wawali, 75 rumah kena banjir, mengungsi 500 jiwa dan Kelurahan Putri Kota, yang banjir 30 rumah, mengungsi 25 jiwa. Sedangkan Kecamatan Lembeh Selatan, Kelurahan Batu Lubang, 24 rumah diterjang tanah longsor, mengungsi 84 jiwa, Kelurahan Kelapa Dua, tanah longsor lima rumah, mengungsi 20 jiwa dan Kelurahan Pandean, banjir dua rumah, dan mengungsi delapan jiwa,” katanya.

Akses jalan darat di Kecamatan Aertembaga, khususnya di Kelurahan Kasawari belum bisa dilewati. BPBD bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum sedang menurunkan alat berat. “Satu warga yang hilang terbawa arus ombak masih dalam pencaharian Tim Basarnas. Kami terus berupaya untuk mengatasi makanan para pengungsi yang lumayan banyak. Bantuan dari berbagai pihak juga sudah mulai masuk,” kata Noldy.

Kerusakan infrastruktur yang baru terdata adalah tiga gedung sekolah rusak berat, yakni SMP Negeri 7 Bitung, SMK Negeri 5, dan SMP Negeri 9 Bitung. Anak-anak sekolah diliburkan sementara. “Mudah-mudahan cuaca hari ini makin baik sehingga pemulihan lokasi bencana cepat teratasi,” ujarnya. (asp)