Minta Dideportasi ke Bali, 5 WNI Terduga ISIS Ingin Berlibur
- Reuters
VIVA.co.id – Lima warga negara Indonesia yang diduga hendak bergabung dengan ISIS sengaja memilih Bali sebagai pintu masuk kembali ke Indonesia, setelah ditangkap dan dideportasi dari Turki.
Kabid Humas Polda Bali, Ajun Komisaris Besar Hengky Widjaja menjelaskan, kelimanya sengaja memilih Bali lantaran ingin berlibur ke Pulau Dewata sebelum melanjutkan perjalanan ke tempat asal mereka di Cilincing, Jakarta Utara.
"Itu sebabnya mereka memilih ke Indonesia melalui Bali. Jadi, tidak ada maksud apa-apa mereka pulang ke Indonesia melalui Bandara Ngurah Rai," kata Hengky di Mapolda Bali, Kamis, 26 Januari 2017.
Dari hasil pemeriksaan sementara, kelima WNI yang masih berhubungan saudara itu tergolong dari kalangan mampu. Sang suami yang berinisial TR alias TUAB lulusan dari Australia. Bahkan anak mereka lahir di Australia.
Hengky menyebutkan, keluarga itu berangkat ke Turki untuk melanjutkan perjalanan ke Suriah bergabung dengan ISIS. "Mereka ini keluarga berada dan memang sudah berniat berangkat ke sana untuk menjadi anggota ISIS," ujar Hengky.
Adapun kelima WNI tersebut terdiri dari dua wanita dan tiga pria. Mereka masing-masing berinisial TR (40) dan istrinya berinisial NK (35) serta anaknya NAA (13), MSU (8), dan MAU (4). Mereka hendak bergabung bersama ISIS dan berangkat melalui jalur Thailand yang dikoordinir seseorang dari Indonesia.
Mereka sepakat bergabung dengan ISIS atas kesadaran dan kemauan sendiri. Mereka telah berhubungan lama dengan seseorang yang berada di Thailand yang menjadi penghubung dengan ISIS. Mereka berkomunikasi melalui media sosial dan telepon.
Kamis, 26 Januari 2017 siang, kelimanya dijemput oleh Detasemen Khusus Antiteror 88 (Densus 88) bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Kelimanya dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut. "Kasusnya sudah kami serahkan ke Mabes Polri," ujar Hengky.