Wiranto Tak Yakin Anggota Polri di Sudan Selundupkan Senjata

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Agus Rahmat

VIVA.co.id – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto menegaskan tidak mungkin kepolisian yang bertugas di Sudan sebagai Formed Police Unit pada misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa, menyelundupkan senjata.

Untuk itu, kata Wiranto, saat ini sudah dikirim tim ke Sudan untuk melakukan investigasi persoalan sebenarnya di lapangan.

"Saya kira ini ada sesuatu yang harus diselesaikan dengan baik karena menyangkut martabat bangsa," kata Wiranto, usai rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa 24 Januari 2017.

Wiranto menjelaskan, awalnya saat pemeriksaan tidak ada masalah terhadap kontingen FPU. Namun saat di bandara, ada sebuah peti yang berbeda dari milik kontingen, sehingga tidak diakui.

Namun setelah diperiksa, ternyata berisi beberapa jenis senjata dan amunisi lainnya. Wiranto memastikan, itu bukan milik kontingen Indonesia. Karena jenis, cap dan bentuknya saja sudah berbeda.

"Yang saya pahami dari apa yang pernah saya alami dari kontingen-kontingen kita itu betul-betul tidak mungkinlah, untuk apa?," katanya.

Dia juga tidak yakin, kalau polisi dituduh menyelundupkan senjata. Sebab menurut Wiranto, polisi sudah punya senjata sendiri, diberi label dengan rapi.

"Jadi kita tunggu saja lah, kita jangan ikut meributkan hal ini. Tapi ini masalah biasa di dunia internasional, tapi kita jamin itu tidak mungkin terjadi," lanjut Wiranto.

Sebelumnya, Sekretaris National Central Bureau (NCB) Interpol, Brigjen Pol Naufal Yahya, mengaku belum dapat berkomentar banyak soal adanya penangkapan oknum anggota Polri yang bertugas dalam misi perdamaian PBB di Darfur, Sudan.

"Masih kita cek itu, karena kan belum pasti itu. Senjata itu enggak tahu juga milik siapa ya. Bareng sama kontingen kita. Makanya kami akan cek dulu, kita juga menurunkan tim ke sana gitu," kata Brigjen Naufal saat dikonfirmasi di Jakarta Selatan, Senin, 23 Januari 2017.

Informasi adanya penangkapan aparat Misi Perdamaian Gabungan Uni Afrika (UNAMID) berdasarkan situs Sudanese Media Center, Senin 23 Januari 2017. Mereka dikabarkan ditangkap di Bandara Al Fashir, Sudan, karena mencoba menyelundupkan senjata dan amunisi ke luar negara itu, dengan disamarkan menjadi mineral berharga.

Senjata dan amunisi yang diselundupkan antara lain 29 pucuk senapan serbu Kalashnikov, 6 senjata GM3, 61 jenis pistol berbeda, serta sejumlah amunisi besar.