Tiga Warga Sulsel Disandera Kelompok Abu Sayyaf

Kelompok bersenjata Abu Sayyaf, kerap melakukan penculikan dan perampokan di Filipina Selatan.
Sumber :
  • www.worldbulletin.net

VIVA.co.id – Tiga nelayan asal Indonesia yang dikabarkan hilang pada Jumat, 20 Januari 2017, dikabarkan kini berada di Pulau Sulu, Filipina Selatan. Mereka merupakan warga Sulawesi Selatan yang saat ini diketahui sedang disandera.

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Sulsel, Kombes Dicky Sondani. Menurut Dicky, pihaknya mendapatkan informasi jika ketiganya merupakan warga Sulsel yang jadi korban penculikan kelompok separatis dari Filipina.

"Informasi yang kami dapatkan ada WNI dari Sulsel yang diculik kelompok Abu Sayyaf di perairan Malaysia Timur," kata Dicky, saat dihubungi, Senin, 23 Januari 2017.

Dicky mengatakan, dua dari tiga WNI itu dipastikan merupakan warga asal Kabupaten Kepulauan Selayar. Identitas keduanya yakni Sudarling Samansung dan Hamdan bin Salim.

"Keduanya warga Pulau Bembe Kepulauan Selayar yang merantau. Keduanya juga memiliki hubungan keluarga. Sudarling itu keponakan Hamdan," kata Dicky.

Sementara korban lainnya, Subandu bin Sattu, kata Dicky, merupakan warga Sulsel asal Kabupaten Bulukumba.

"Kita mau identifikasi dan mencari keluarga dari ketiga korban di Bulukumba dan di Selayar untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut," ucap Dicky.

Para korban, termasuk di antara enam orang awak sebuah kapal nelayan Sandakan, yang awalnya dilaporkan hilang setelah serangan oleh kelompok bersenjata di perbatasan laut Filipina dan Malaysia.

Sampai saat ini, Otoritas Malaysia masih melakukan penyelidikan. Sementara tiga kapal lainnya yang diduga menyaksikan kejadian tersebut hingga kemarin belum merapat sehingga pemerintah Malaysia belum bisa menyimpulkan lebih lanjut.

Seperti diketahui, Jumat pekan kemarin, Perwakilan Indonesia di Malaysia menerima informasi mengenai ditemukannya sebuah kapal nelayan dengan nomor registrasi BN 883/4/F yang bergerak tanpa awak.

Sementara kasus penculikan WNI asal Sulsel oleh kelompok Abu Sayyaf bukan kali pertama terjadi. Diketahui, akhir Maret 2016, kelompok militan ini menyandera 10 awak Kapal Motor Brahma 12. Dari 10 korban penculikan, tiga di antaranya merupakan warga Sulsel yakni dari Makassar, Wajo dan Palopo.