Densus Periksa Belasan WNI yang Dicurigai Mau Masuk ISIS

Militan ISIS berparade di kota Tel Abyad, Suriah
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id - Sebanyak 17 warga negara Indonesia yang diduga hendak bergabung dengan kelompok Daulah Islamiyah Irak dan al-Syam (ISIS) hari ini masih diperiksa intensif oleh aparat Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri.

Mereka ditangkap aparat Densus 88 saat baru tiba dari Turki di Bandara International Soekarno-Hatta, Tangeran, Banten, pada Sabtu malam, 21 Januari 2017.

Menurut Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Inspektur Jenderal Polisi Boy Rafli Amar, penyidik polisi memilik waktu 7x24 jam untuk memeriksa mereka dan memastikan hendak bergabung dengan ISIS atau punya kepentingan lain di Turki. Soalnya, otoritas Turki yang sempat memeriksa mereka menyebut ketujuh belas orang itu hendak ke Suriah.

"Itu diduga. Dugaan yang juga dilakukan oleh otoritas Turki kepada mereka. Karena itu, dengan informasi yang mereka sampaikan tentu tugas kita mendalami mereka. Apakah ada tujuan seperti itu, apakah ada tujuan lain," ujar Boy.

Tujuh belas WNI itu adalah:

1. FW, perempuan, 26 tahun, warga Padang, Sumatera Barat
2. S, perempuan, 3 tahun, warga Padang, Sumatera Barat
3. M, laki-laki, 4 tahun
4. S, 24 tahun
5. SMA, laki-laki, 36 tahun, warga Pandeglang, Banten
6. APA, perempuan, 18 tahun, warga Makassar, Sulawesi Selatan
7. IOM, perempuan, 30 tahun, warga Malang, Jawa Timur
8. SS, perempuan, 32 tahun, warga Lampung
9. RRZ, laki-laki, 37 tahun, warga Makassar, Sulawesi Selatan
10. UAS, perempuan, 38 tahun, warga Makassar, Sulawesi Selatan
11. MBM, laki-laki, 10 tahun, warga Malang, Jawa Timur
12. MSR, perempuan), 1 tahun, warga Poncorejo
13. ARR, laki-laki, 9 tahun, warga Makassar, Sulawesi Selatan
14. ZKI, perempuan), 2 tahun, warga Gowa, Sulawesi Selatan
15. AIR, laki-laki, 8 tahun, warga Makassar, Sulawesi Selatan
16. JF, laki-laki), 32 tahun, warga Jakarta
17. SAA, laki-laki

Belasan warga Indonesia itu awalnya ditangkap aparat Kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu, 21 Januari 2017. Mereka baru saja mendarat dengan pesawat Turkish Airlines. Dalam laporan awal, tercatat ada 16 orang yang ditangkap. (ren)