Lahar Dingin Sinabung Sentuh Rumah dan Lahan Pertanian
- VIVA.co.id/Putra Nasution
VIVA.co.id - Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, mengeluarkan lahar dingin pada Rabu sore, 18 Januari 2016. Lahar dingin itu sempat menyentuh delapan rumah warga dan lahan pertanian. Diperkirakan warga mengalami kerugian mencapai puluhan juta rupiah.
"Sekitar delapan rumah itu di Desa Kutambaru dan Desa Sukatendel, Kecamatan Tiga Ndreket. Namun, secara swadaya masyarakat melakukan pembersihan lahar dingin itu," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, Natanail Perangin Angin, kepada VIVA.co.id pada Kamis pagi, 19 Januari 2017.
Lahan pertanian yang terendam lahar dingin adalah pertanian bawang, salak, dan jagung. BPBD Karo melakukan upaya tindakan reaksi cepat dan pendataan dampak bencana alam itu.
"Untuk lahan pertanian, Dinas pertanian setempat segera mendata kerusakan lahan dan tanaman untuk selanjutnya dapat diambil tindakan. Bila memungkinkan akan diberikan bantuan oleh dinas terkait," katanya.
Berbagai upaya akan dilaksanakan BPBD Karo untuk normalisasi lahar dingin itu agar tidak mengalir ke permukiman warga sekitar. "Karena sebelumnya, di jalur lahar kami sedang melakukan normalisasi jalur. Namun, karena besarnya arus air dari Gunung Sinabung, sehingga kegiatan normalisasi ditunda menunggu arus sungai normal kembali," katanya.
Peristiwa bencana alam itu tidak menimbulkan korban jiwa dan kerusakan rumah. "Jalur yang dilalui lahar dingin tidak bisa dilalui dan meluap ke jalan di Desa Sukatendel, jalur menghubungkan dari Kecamatan Ndreket ke Kecamatan Kuta Buluh," kata Natanail.
Dia memastikan lahar dingin yang merendam jalan itu tidak menimbulkan kerusakan rumah warga. "Namun, kami antisipasi bila ada air kiriman dari gunung," ujarnya. (art)