Sulawesi Selatan Klaim Paling Banyak Terima Imigran Ilegal

Salah seorang imigran Ilegal yang berada di Indonesia.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id – Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat saat ini sudah menampung 1.999 imigran ilegal. Jumlah tersebut diklaim terbanyak di Indonesia jika dibandingkan dengan provinsi lain.

"Ilegal migran di Indonesia saat ini memang paling banyak menetap di Sulsel," kata Kepala Bidang Lalu Lintas dan Izin Tinggal Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Sulsel Andi Pallawarukka, saat ditemui di kantornya, Jalan Sultan Alauddin, Makassar, Kamis, 5 Januari 2017.

Menurutnya, ilegal migran tersebut saat ini masih ditampung di 28 Community House, satu rumah detensi imigrasi dan kantor imigrasi Makassar. Ia mengatakan, jumlah imigran ilegal tersebut berasal beberapa negara. Pembagiannya yaitu, Afghanistan 1.283 orang, Myanmar 219 orang, Somalia 171 orang, Iran 81 orang, Sudan 77 orang, Pakistan 46 orang, Irak 38 orang, Etopia 37 orang, Srilanka 30 orang, Palestina 12 orang, Yaman dua orang, dan Eritria, Siria Mesir masing-masing 1 orang.

"Mayoritas memang ilegal migran berasal dari Timur Tengah. Mereka mencari suaka di sini," kata Pallawarukka.  Diantara jumlah tersebut, yang sudah berstatus pengungsi ada 1.154 orang, sedangkan masih berstatus pencari suaka sebanyak 792 orang. Adapun yang ditolak permohonan suakanya sebanyak 43 orang. "Terakhir itu ada 10 orang tidak bisa diproses dan harus dikeluarkan dari Indonesia,” sebutnya.

Pallawarukka menjelaskan meskipun berstatus terbanyak di Indonesia, jumlah ilegal migran pada 2016 telah mengalami penurunan dibandingkan  2015 lalu yang mencapai 3000 Iebih di Sulsel. "Jadi sekarang sudah mulai berkurang," ucapnya.

Selain untuk mencari suaka, lanjut Pallawarukka, tujuan utama imigran ilegal hanya menjadikan Sulsel sebagai tempat persinggahan. Sebenarnya mereka ingin ke Australia.  "Tujuan utama mereka ini bukan Indonesia. Singgah saja sebenarnya, baru ke Australia," ujarnya menjelaskan.

Secara keseluruhan, Ia menyebutkan jumlah imigran di Indonesia saat ini berkisar 13 ribu orang. Tersebar di daerah seperti Manado, Balikpapan, Jayapura, Medan, Pekan Baru, Tanjung Pinang dan Jakarta. "Tapi jumlah di daerah lain itu paling seribuan orang saja," tuturnya.

Menurut Pallawarukka, Sulsel, khususnya Makassar, paling banyak diminati imigran karena daerahnya yang dianggap aman dan tenang. "Kita orang Bugis-Makassar itu kan ramah sama bule-bule. Saling mengabari lah mereka dengan teman-temannya tentang kondisi Sulsel, uang aman dan tenang," katanya.

(ren)