Bea Cukai Kepri Gagalkan Penyelundupan Ratusan HP China

Kanwil Ditjen Bea Cuka Kepri perlihatkan HP China yang nyaris diselundupkan dari Singapura ke Riau.
Sumber :
  • Viva.co.id/Berton Siregar

VIVA.co.id – Kantor Wilayah Direktorat Jendral Bea dan Cukai Kepulauan Riau, kembali mencegah penyelundupan ratusan buah handphone merk Xiaomi senilai Rp6.480.000.000. Ratusan ponsel itu akan diselundupkan dari Singapora menuju Tembilahan, Riau, Indonesia.

Kapal pengangkut bernama SB Azimut disergap di sekitar perairan Kepala Jerih, dengan koordinat 01-03-187 U/103-46-690 T, oleh kapal Patroli BC-1305, Senin 2 Januari 2017 sekitar pukul 14.35 WIB.

Kepala Bidang  Penindakan dan sarana operasi Kanwil DJBC Kepri, Raden Evy Suhartantyo mengatakan, sebelum berhasil menangkap kapal tersebut, pihaknya sempat kejar kejaran dengan penyelundup, bahkan tembakan peringatan beberapa kali di lakukan untuk meredam laju mereka.

"Kapal Patroli BC 1305 sempat terlibat kejar-kejaran dengan kapal ini, bahkan petugas mengeluarkan tembakan peringatan dua kali, hingga akhirnya nakhoda kapal dengan sengaja mengandaskan kapal dan nakhoda kapal berhasil melarikan diri melompat ke laut, " ujarnya di  Kantor Kanwil DJBC Kepri, Karimun, Rabu 4 Januari 2017.

Dia juga menambahkan, HP sebanyak 480 buah tersebut dimasukkan ke dalam 140 karton. Total selundupan bernilai sekitar Rp6,5 miliar, dengan asumsi harga per buah Hp Rp1,350,000.

"Negara dirugikan senilai Rp632.200.000, dan Kita masih kembangkan. Saat ini, kami sedang meminta keterangan dari empat ABK yang berhasil kita amankan, termasuk siapa pemilik barang " ujarnya.

Dia menduga bahwa para penyeludup sengaja mengambil momen tahun baru, yang seolah olah mengira pihak BC Karimun lengah, padahal justru hari besar keagamaan pun pihak BC tetap dalam melaksanakan patroli.

"Ini sebagai bentuk komitmen kami, bahwa Kanwil DJBC Khusus Kepulauan Riau, tetap melaksanakan patroli rutin, termasuk hari hari besar, termasuk hari keagamaan dan liburan lainnya, dalam menjaga masuknya barang barang Ilegal ke Indonesia " ujarnya. (asp)