Jenderal Teknologi Informasi Jadi Kapolda Baru Jatim

Suasana di Markas Polda Jatim menyambut pendemo yang dikabarkan berjalan dari Masjid Al Akbar Surabaya pada Jumat siang, 4 November 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

VIVA.co.id - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur bakal memiliki pimpinan baru. Dia adalah Inspektur Jenderal Polisi Machfud Arifin, sebelumnya menjabat Kepala Divisi Teknologi Informasi Markas Besar Kepolisian RI. Kehadirannya disambut baik aktivis siber dalam hal pencegahan dan penindakan ujaran kebencian dan radikalisme melalui media sosial.

Machfud akan menggantikan Kapolda lama, Inspektur Jenderal Polisi Anton Setiadji. Anton segera pensiun. Sesuai jadwal, serah terima jabatan dari penjabat lama ke penjabat (sertijab) baru akan digelar di gedung utama Markas Polda Jatim pada Kamis, 5 Januari 2017. 

Seperti biasa, pada sertijab nanti penjabat baru akan disambut pasukan 'pedang pora', sementara penjabat lama akan dilepas dengan menaiki kereta kencana. "Gladi resik dilakukan hari ini," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim, Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera di Markas Polda Jatim, Surabaya, pada Rabu, 4 Januari 2017.

Jawa Timur, terutama Surabaya, bukan daerah asing bagi Machfud. Dia dilahirkan dari keluarga Bhayangkara di Surabaya pada 9 September 1960. Posisi barunya sebagai Kapolda Jatim laiknya pulang kampung. Dia juga pernah menjabat Wakil Kepala Satuan Reserse Kepolisian Wilayah Kota Besar (sekarang Polrestabes) Surabaya pada 1996.

Kapolda baru disambut baik warga dan aktivis Jatim, terutama karena latar belakang Machfud yang sebelumnya banyak mengurusi bidang teknologi informasi di Polri. Dia diharapkan lebih maksimal menangkal dan menindak radikalisme dan ujaran kebencian yang kini bertebaran di media sosial.

Komandan Satuan Koordinator Wilayah Barisan Serba Guna (Banser) Ansor Jatim, Abid Umar, berharap Machfud mampu memerangi kejahatan siber dan ujaran kebencian yang belakangan ini marak berseliweran di dunia maya. "Kami mendukung Kapolda Jatim yang baru menindak tegas kejahatan siber, ujaran kebencian, dan radikalisme melalui medsos. Kami juga siap bersinergi," ujarnya kepada VIVA.co.id.

Aktivis media sosial, Hasan Bisri, mengatakan bahwa ujaran kebencian, radikalisme, dan berita palsu atau hoax dengan topik seputar Jatim banyak tersebar di dunia maya. Menurutnya, itu tantangan sekaligus pekerjaan besar Machfud yang harus diatasi serius. "Kami menyambut baik kehadiran Kapolda Jatim yang baru ini," kata pria berjuluk Kiai Medsos itu.